SUMENEP – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep mengamankan tiga pekerja seks komersial (PSK) asal Surabaya. Mereka tertangkap saat sedang memada kasih dengan lawan jenisnya di salah satu warung di Desa Bangkal, Kecamatan Kota Sumenep.
Tiga PSK itu adalah SA, AM, dan MA. Berdasarkan hasil pemeriksaan Satpol PP, tiga gadis berumur sekitar 30 tahun itu berada di Sumenep pasca penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak di Surabya, beberapa waktu lalu.
Kepala penegak perda, mereka rata-rata mengaku berasal dari daerah Surabaya. Tiga perempuan itu pindah tempat setelah lokaliasasi Dolly tidak lagi dapat beroperasi alitas ditutup. “Dari hasil pemeriksaan kami, tiga PSK tersebut berada di Sumenep setelah Dolly ditutup. Sebab semuanya mengaku berasal dari Surabaya,” kata Moh. Shaleh, Kasi Operasional Satpo PP, Kamis (26/6).
Pantauan Koran Madura, pada penggerebekan di lokasi, tiga PSK itu sempat mencoba kabur dari kejaran petugas. Namun, Satpol PP dapat menghentikan langkah mereka, hingga sejumlah PSK berhasil diringkus dan digelandang ke kantor kantor Satpol PP. “Mereka sempat mau kabur, tetapi kami bisa mengamankan lagi,” jelasnya.
Shaleh menyatakan, razia itu program rutin setiap menjelang Ramadan. Apalagi pemkab menginstruksikan agar semua kafe dan hiburan harus steril pada bulan Ramadan. “Jadi, selain mengantisipasi para PSK bertebaran di Sumenep, hal ini juga program rutin tiap tahun,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi rumah kos, kafe, dan warung agar tidak lagi jadi tempat prostitusi, petugas meletakkan stiker larangan sebagai tempat prostitusi di beberapa lokasi. “Stiker itu diletakkan di tempat-tempat yang ditengarai menjadi tempat parkirnya para PSK. Stiker itu berisi larangan agar tempat yang sudah kami letakkan stiker harus betul-betul steril dari prostitusi,” tegasnya.