BANGKALAN – Di masa peralihan musim penghujan ke musim kemarau, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), Demam Berdarah Dengoe (DBD), dan Diare mengintai. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan meminta warga setempat untuk mewaspadai penyakit-penyakit tersebut, terutama warga yang memiliki anak kecil.
“Pada musim pancaroba ini, sangat berpotensi merebaknya penyakit. Terutama anak kecil dan bayi di bawah usia lima tahu (balita) sangat rentan terkena ISPA, karena kekebalan tubuhnya masih rendah,” kata Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Drg Yusro melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) A. Walid Yusufi.
Saat musim kemarau, kata Walid, banyak debu berterbangan. Maka diimbau bagi setiap warga agar tidak membawa anak kecil di siang hari, apalagi meletakkan anak di depan saat mengendarai kendaraan bermotor. Pastinya, hal itu sangat berbahaya buat kesehatan anak. Jangan mengambil resiko saat pancaroba. Sebab potensi terserang penyakit sangat besar.
“Waspadalah terhadap segala serangat penyakit yang datang kapan saja. Menjaga kesehatan sangat penting untuk kekebalan tubuh,” pintanya.
Tidak hanya penyakit ISPA, kata Walid, yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang berubah-ubah. Namun juga sebagian besar penyakit lainnya, DBD, dan Diare dapat menyerang anak kecil dapat pancaroba. Infeksi penyakit ISPA dikategorikan ringan jika hanya batuk dan pilek serta tidak memerlukan pengobatan antibiotik. Akan tetapi, hal itu tidak bisa dianggap enteng.
“Sebab, penyakit tersebut bisa berubah menjadi ISPA jenis pneumonia. Apabila masuk kategori pneumonia, bisa menyebabkan kematian. Sedangkan, Diare dan DBD ini bisa menyerang siapa saja termasuk lansia,” imbuhnya.
Penyakit ISPA jenis pneumonia biasa maupun pneumonia berat, biasa menyerang organ paru. ISPA biasanya menular melalui air ludah, darah, bersin, dan udara pernapasan yang mengandung kuman serta terhirup oleh orang yang tergolong sehat ke saluran pernapasan. Penyakit ISPA juga dapat terjadi karena faktor kebersihan. Sedangkan diare lebih kepada pola makan dan kebersihan, sementara DBD berkaitan dengan lingkungan yang bersih. Banyak warga, khususnya ibu yang mempunyai anak, kurang pintar menjaga kebersihan anaknya.
”Kadang si ibu juga membiarkan anaknya main di tempat kotor. Bahkan, si ibu kadang tak tahu apa yang sedang dimakan anaknya,” tandasnya.