SAMPANG- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Sampang tampaknya akan berkepanjangan. Hal tersebut berketepatan juga dengan adanya aturan penjatahan quota pengisian untuk setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) oleh pemerintah pusat.
Hal tersebut sebagaimana diinformasikan oleh Kasi Pengadaan dan Penyaluran Dinas Pertambangan dan Perdaganggan (Diperindagtam) Kabupaten Sampang, Busar Wibisono menuturkan bahwa apabila BBM jenis Premium terus-menerus digunakan maka tidak menutup kemungkinan akhir tahun ini akan mengalami kekosongan.
Ketua LSM Madura Development Watch (MDW) Tamsul juga menyampaikan kelangkaan BBM dikuinya bukan hanya terjadi di kawasan Kabupaten Sampang saja, melainkan terjadi skala nasional. Akan tetapi Tamsul menyayangkan pihak pertamina rayon Sampang yang tidak bisa memberikan kejelasan dan solusi menghadapi kelangkaan yang dapat berbuntut kekosongan tersebut. Sebab menurutnya, seharusnya pihak pertamina rayon Sampang memberikan sebuah kejelasan serta solusi kebijakan yang nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat Sampang.
“Sekali lagi saya menyayangkan kepada pihak petamina yang terkesan menutup-nutupi kepada masyarakat, apalagi ketika teman-teman media mendatangi kantor pertamina tanpa memperoleh informasi apapun,” ujarnya kepada koran madura, Kamis (28/8).
Selain itu Tamsul menuturkan dengan fakta yang saat ini terjadi yaitu dengan kelangkaan BBM banyak masyarakat melakukan pembelian tanpa ada aturan batas pengisian, sehingga banyak oknum masyarakat yang bermain dalam situasi tersebut.
“Banyak sekali masyarakat mengisi BBM menggunakan drum-drum, itukan dapat memperparah kelangkaan BBM. Dan seharusnya pihak pertamina memberikan kebijakan dan aturan supaya nantinya kelangkaan BBM bisa diminimalisir dan tidak berbuntut kekosongan. Saya tegaskan kembali, pertama saya merasa kecewa dengan pihak pertamina rayon Sampang karena belum bisa memberikan informasi kongkrit kepada masyarakat supaya nantinya tidak timbul gejolak dan yang kedua pihak pertamina sejauh massih belum memberikan kebijakan terkait pemabatasan pembelian menggunakan media lain selain kendaraan,” tegasnya.
Sementara penata Security Pertamina Rayon Sampang Ko’id ketika dikonfirmasi menuturkan jika saat ini para pimpinan tengah tidak ada dikantor. Diakuinya bahwa saat ini pimpinan tengah tugas di luar kota.
“Saya tidak bisa memberikan tanggapan serta informasi-informasi kelangkaan BBM saat ini, dan semua yang berhak menjawab itu bagian SR. Sebab SR yang mengatur semua yang ada di lapangan,” singkatnya.
Polres Sampang akan menindak tegas siapapun penimbun bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang volume dan pasokannya dewasa ini dikendalikan ketat oleh Pertamina.”Siapa saja yang diketahui menimbun BBM bersubsidi ini jelas akan kami tindak tegas,” kata Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar, Kamis.
Pihaknya telah menyebarkan anggotanya ke berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Sampang, guna memantau kemungkinan ada pelangsir untuk menimbun BBM.Selama ini, katanya, memang tidak ditemukan adanya upaya penimbunan, namun demikian polisi akan tetap waspada.
Menurut Kapolres, khusus pengamanan pasokan BBM di berbagai SPBU di Sampang itu, pihaknya menerapkan dua pola pengamanan, yakni pola pengamanan terbuka dan tertutup.
Pola pengamanan terbuka adalah pola pengamanan yang dilakukan oleh petugas berpakaian seragam, sedangkan pola pengamanan tertutup dilakukan oleh petugas berpakaian preman.
“Yang tertutup ini dilakukan oleh anggota reskrim dan intel. Mereka memang bertugas memantau distribusi BBM secara tersembunyi dan melaporkan apabila ada temuan,” terang Kapolres. MOHAMMAD MUHLIS/LUM