PAMEKASAN – Sekretaris Kabupaten Pamekasan Alwi Beiq mulai digoyang. Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan melakukan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pamekasan, Senin (8/9) kemarin, untuk menuntut agar jabatan sekkab segera dilepaskan dari pundaknya.
Mereka mendesak Bupati Pamekasan, Ach Syafii mengevaluasi kinerja Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pamekasan Alwi Beiq dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat yang kurang produktif. Massa pendemo tiba dengan mengendarai roda dua dan roda empat. Sambil membawa poster yang bertuliskan tuntutan dan ungkapan kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan Bupati yang dinilai lamban dalam membangun Pamekasan.
Dalam aksi itu, diwarnai aksi saling dorong antara pendemo dengan aparat kepolisian yang mengamankan jalannya aksi. Pendemo yang berusaha menerobos barisan polisi untuk menemui langsung Bupati di dalam kantornya, karena pendemo tidak kunjung ditemui oleh Bupati Syafii. Bahkan sempat terjadi pelemparan air gelas kemasan ke arah aparat kepolisian atas kekecewaan mereka.
Namun, amarah pendemo mereda setelah Bupati Pamekasan, Ach Syafii hadir di hadapan pendemo. Sesuai dengan permintaan pendemo, untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada orang nomor satu di Kabupaten Pamekasan itu.
Korlap aksi, Zainul Hasan mengatakan meminta bupati untuk mengevaluasi kinerja sekaligus mengganti Sekkab Pamekasan, Alwi Beiq. Alwi dinilai tidak layak menduduki jabatan itu karena dinilai tidak proaktif terhadap perkembangan pembangunan dan gagal melakukan koordinasi dengan pelaksana teknis sehingga daya serap anggaran dan pembangunan terkesan jalan di tempat.
Ia juga meminta bupati melakukan evaluasi dan penilaian atas kinerja seluruh pimpinan SKPD, kepala badan dan pelaksana teknis lainnya yang kurang produktif. Selain itu, PMII juga meminta bupati agar lebih proaktif dan tanggung jawab terhadap masalah sosial masyarakat. Sehingga Bupati dan Wabup tidak terkesan menunggu masalah, tapi sedapat mungkin menjadi pimpinan yang peka terhadap realitas sosial masyarakat. Dalam kesempatan itu pula, PMII meminta agar bupati dapat menghentikan praktik transaksi dalam pembangunan termasuk jual beli beli jabatan.
“Kami PMII Cabang Pamekasan, meminta bupati segera lakukan evaluasi dan penilaian atas kinerja seluruh pimpinan SKPD, dan pelaksana teknis lainnya yang kurang produktif,” katanya.
Di hadapan pendemo, Bupati Pamekasan, Achmad Syafii berjanji akan menindaklanjuti tuntutan pendemo. Bahkan janji bupati itu dituangkan dalam fakta integritas yang diajukan oleh aktivis PMII dan ditandatangani oleh bupati.
“Saya akan menindaklanjuti masukan dari adik-adik, tentunya langkah yang akan saya ambil harus sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku, karena pergantian pejabat yang diinginkan adik-adik itu ada landasan yang mengaturnya,” katanya. ALI SYAHRONI/RAH