PAMEKASAN-Bencana kekeringan yang terjadi di Kabupaten Pamekasan kian bertambah luas. Jika sebelumnya hanya melanda 10 kecamatan, saat ini melanda seluruh kecamatan di wilayah Gerbang Salam itu.
Kemarau telah membuat krisis air bersih di semua kecamatan yang ada di Pamekasan. Bahkan Data pengaduan yang diterima Posko Pelayanan kekeringan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan menyebutkan kekeringan melanda antara 5 sampai 13 desa di masing-masing kecamatan.
Di Kecamatan Larangan kekeringan melanda. di 9 desa, Kecamatan Proppo 11 desa, Kecamatan Pasean 7 desa, Kecamatan Pagantenan 5 desa, Kecamatan Batumarmar 13 desa, Kecamatan Waru 12 desa, Kecamatan Palengaan 12 desa, Kecamatan Pademawu 8 desa, Kecamatan Kadur 9 desa, dan di Kecamatan Tlanakan kekeringan melanda 13 desa.
Kemudian 3 kecamatan yang sebelum tidak terkena bencana kekeringan, yaitu Kecamatan Kota Pamekasan, Galis dan Pakong, mulai kesulitan air bersih. Yaitu, di Kota Pamekasan terjadi di 3 desa, Kecamatan Pakong terjadi 10 desa dan Kecamatan Galis kekeringan melanda di 3 desa.
Dari data diatas, total yang mengalami kekeringan berjumlah 382 dusun dari 115 desa yang ada di kabupaten tersebut. Dengan rincian, sebanyak 39 desa mengalami kekeringan kritis dan 76 desa lainnya mengalami kekeringan langka.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Budi Iriyanto mengatakan kekeringan yang terjadi sudah semakin luas cakupannya. Dari 189 desa/kelurahan, 115 mengamali krisis air, artinya lebih dari separuh jumlah desa yang ada sedang kekeringan.
“Sampai saat ini sudah ada 382 dusun yang mengalami kekeringan, kritis di 39 dan 76 desa kering langka total 115 desa yang sedang kekeringan. Kami trus berkoordinasi dengan PDAM agar semuanya tertangani dengan distribusi air gratis,” katanya.
Dijelaskan Budi, kriteria kekeringan kritis itu, antara lain keterpenuhan air di desa itu maksimal 10 liter saja per orang per hari, hanya untuk kebutuhan air minum dan memasak dengan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air tersebut sejauh tiga kilometer lebih.
Sedang untuk kategori kering langka kebutuhan air di desa itu dibawah 10 liter saja per orang per hari, dengan jarak yang ditempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sejauh setengah hingga tiga kilometer.
Lanjutnya, distribusi air bersih ke sejumlah daerah kekeringan saat musim kemarau ini, dilakukan BPBD bersama PDAM sejak tanggal 15 Agustus lalu. Rencana distribusi akan berakhir pertengahan bulan Oktober, karena diperkirakan pada awal Oktober, di beberapa wilayah rawan kekeringan tersebut, sudah mulai turun hujan.
“Dengan bertambahnya luas kekeringan, PDAM menambah armada. Jika sebelumnya hanya 5 armada, sekarang 7 armada. 2 Armada tambahan itu disewa ke pihak swasta. Yang jadwal pengiriman air itu PDAM, rata-rata dalam satu hari, 1 tangki bisa mengirim ke 7 sampai 10 daerah kekeringan.” ALI SYAHRONI/UZI/RAH