SAMPANG- Minimnya jumlah tenaga penyuluh pertanian di Kabupaten Sampang membuat Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BKP4) setempat kelimpungan dalam mengelola peningkatan sektor pertanian. Saat ini BKP4 hanya mengerahkan 83 tenaga pegawai penyuluh untuk menangani 891 kelompok tani (Poktan) dan 186 gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kabupaten Sampang.
Kabid Penyuluhan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BKP4) Kabupaten Sampang Nurul Hayati membenarkan jika pihaknya tengah mengalami krisis tenaga penyuluh pada sektor pertanian. Diakuinya saat ini pihaknya tengah kesulitan dalam mengawasi semua urusan pengembangan sektor pertanian. Hal tersebut dijelaskan bahwa idealnya dalam pengembangan sektor pertanian hendaknya dalam satu desa berbanding lurus dengan kebutuhan tenaga penyuluh supaya hasil yang diperoleh dalam pengembangan sektor pertanian lebih maju.
“Idealnya 1 desa itu ditangani oleh 1 tenaga penyuluh. Namun saat ini kami mengerahkan 1 tenaga penyuluh untuk melakukan pengembangan terhadap empat desa. Dan itu sangat kurang efektif untuk melakukan pengembangan terhadap suatu desa di sektor pertanian,” tuturnya kepada Koran Madura, Senin (1/9).
Selain itu, Nurul juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah mengalami kesulitan dalam pengembangan sektor pertanian yang ada di Kabupaten Sampang. Hal tersebut dikarenakan para petani di Kabupaten Sampang saat ini sangat sulit untuk mengubah pola pikirnya untuk diarahkan pada pengembangan pertanian yang lebih modern.“Pola pikir petani di Sampang terhadap cara bercocok tanam masih terbilangawam, sehingga sektor pertanian di sampang masih di bawah harapan,” terangnya.
Hal senada juga diakui oleh Kasi Sarana Parasarana BKP4 Sampang Bambang Subagio bahwa saat ini dirinya memang mengusahakan para petani agar lebih tepat dan benar dalam pengembangan sektor pertanian. ”Kami sudah mengerahkan tim penyuluh disetiap desa untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap para petani. satu orang ada yang menghendel 4 desa, dan ada juga yang menghendel 2 desa tergantung luas Kecamatan. Hal ini merupakan bentuk usaha kami untuk menanggulangi tingkat kerendahan SDM para petani dan minimnya tenaga penyuluh di Kabupaten Sampang,” singkatnya.
Untuk diketahui, tenaga penyuluh pertanian di Kabupaten Sampang yaitu terdiri dari 35 PNS, 20 CPNS, 28 tenaga kontrak dengan porsi ideal yaitu 1 tenaga penyuluh untuk 8 Poktan, akan tetapi saat ini rata-rata tenaga yang dikerahkan di Kabupaten Sampang yaitu 1 tenaga penyuluh untuk 13 poktan. MOHAMMAD MUHLIS/LUM