BANGKALAN – Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Bangkalan menyatakan di antara 18 kecamatan yang ada sebanyak empat kecamatan dinyatakan sudah bebas dari bencana kekeringan. Namun, anehnya data tersebut bebeda dengan fakta di lapangan. Pasalnya, salah satu kecamatan yang dinyatakan bebas, ternyata masih kekurangan air bersih.
Empat kecamatan yang hingga kini dinyatakan aman dari bencana kekeringan meliputi Kecamatan Kota Bangkalan, Burneh, Socah, dan Kamal. Akan tetapi, lima desa di Kecamatan Burneh masih krisis air bersih. Sebut saja, Desa Alas Kembang dan Desa Pereng. Kemudian, sebagian Desa Pengolangan, Desa Benangkah dan Desa Binoh. Fakta tersebut menjadi pertanyaan besar terkait kevalidan data yang dipegang Dinsosnakertrans.
“Kami sudah mengajukan agar mendapatkan bantuan air besih. Kami berharap bisa masuk dalam data,” kata Jamal (30), warga Kecamatan kecamatan Burneh.
Sementara itu, Kepala Dinsosnakertrans Bangkalan, Ismed Effendi mengaku data yang masuk memang mencatat hanya 14 Kecamatan yang mendapatkan bantuan air bersih. Sebab, kecamatan yang tidak mendapatkan bagian, karena dinilai tidak terdampak dari bencana kekeringan. Sehingga, yang diprioritaskan adalah daerah yang benar-benar mengalami kekurangan air bersih.
“Ya empat kecamatan , meliputi kecamatan Kota, Burneh, Kamal, dan Socah tidak masuk dalam daftar penerima bantuan air bersih, karena diempat kecamatan itu aman dari bencana kekeringan,” tutur Ismed.
Kendati demikian, kata Ismed pihaknya tetap memfasilitasi jika suatu waktu terdapat suatu daerah yang terkenak bencana kekeringan. Dengan catatan ada pelaporan dari masyarakat setempat. Sehingga, pihaknya bisa melakukan pengiriman air bersih ke daerah tersebut. Pengiriman ini, akan terus berlangsung hingga datangnya musim penghujan.
“Setiap hari kita kirim dua tangki air berkapasitas 5000 liter. Tentunya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” tandasnya. DONI HERIYANTO/RAH