BANGKALAN – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, harga sapi di pasaran mulai melambung tinggi. Disinyalir penyebab naiknya harga sapi tersebut, karena stok sapi yang terbatas dan mahalnya ongkos pengiriman. Pastinya, kondisi demikian berdampak pada minimnya pembeli hewan itu. Namun, dipastikan H-3 mendekati hari raya kurban ini, bakal kembali mengalami lonjakan harga.
Salah satu penjual sapi di pasar Tanah Merah Kebupaten Bangkalan, Syafra’i, (47), warga Desa Tanah Merah menuturkan, kenakian harga hewan kurban itu sudah terjadi sepekan yang lalu. Lonjakan harga tersebut, berfariasi tergantung dari kualitas dan ukuran sapi itu sendiri. Seiring naiknya harga sapi tersebut, memang berdampak pada tingkat penjualan di pasar. Hingga saat ini, para pembeli sangat sepi.
”Mungkin karena hari raya kurban masih lama Mas, tapi kemungkinan H-3 sudah mulai banyak yang beli sekalipun terjadi kenaikan harga. Sebab, masyarakat lagi butuh untuk disembelih,” ucapnya.
Dijelaskan, sapi dengan ukuran kecil harganya mencapai Rp 6 juta, dimana harga sebelumnya Rp 5,5 juta. Dengan demikian, terjadi kenaikan harga sebesar Rp 500 ribu. Berikutnya, ukuran menengah yakni Rp 7 juta, yang harga sebelumnya Rp 6 juta juga, maka kenaikan harga itu sebesar Rp 1 juta. Sementara ukuran yang besar mencapai Rp 17 juta, sebelumnya hanya Rp 14 juta. Lonjakan harga mencapai Rp 3 juta.
Salah satu pembeli sapi, Fauzi, (40) warga Palenga’an Pamekasan menambahkan, naiknya harga sapi lantaran sulitnya mendapatkan stok sapi dan mahalnya ongkos pengiriman sapi. Besar kemungkinan mendekati hari raya kurban, harga sapi akan semakin melambung tinggi, seiring dengan tingginya permnitaan di pasaran.
“Setiap sapi kan harganya berbeda, tergantung berat, yang penting itu bentuknya. Sekalipun besar tapi bentuknya jelek juga berbengaruh ke harga,” jelasnya. DONI HERIYANTO/RAH