BANGKALAN – Musim kemarau yang disertai angin kencang patut diwaspadai pada saat membakar sampah. Jika tidak, bisa berakibat fatal. Seperti terjadi di Jalan KH.Moh.Cholil, kelurahan Demangan Bangkalan. Kebun berisi pohon salak dan bambu ludes dilalap si jago merah, Minggu(14/9) sekitar 11.00 WIB.
Peristiwa ini berawal dari salah satu warga setempat yang hendak membakar tumpukan sampah di sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Akibat embusan angin kencang, kobaran api dengan cepat menjalar ke sekitar perkebunan. Warga yang melihatnya pun panik. Kepanikan makin menjadi-jadi karena kebun salak dan pohon bambu tersebut berada di tengah-tengah permukiman warga. Dengan peralatan seadanya, warga pun mulai berdatangan dan bersatu padu berusaha memadamkan amukan api itu. Namun api justru semakin membesar. Usaha mereka gagal.
Akibat kobarakan api tak bisa dikendalikan, memaksa warga setempat meminta bantuan setiap pengendara yang melintas. Tak hanya itu saja, ada sebagian warga yang menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) untuk menjinakkan jilatan api yang sudah melalap sebagian dari kebun tersebut. Setidaknya, dalam memadamkan si jago merah dua unit mobil pemdam kebakaran dikerahkan ke TKP.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Akan tetapi, kebun salak itu ludes terbakar tak tersisa. Kebun tersebut merupakan milik warga setempat yang sudah mengering akibat musim kemarau. Sedangkan pohon bambu yang termasuk di dalam kebun biasanya diambil untuk dijadikan kebutuhan warga setempat.
“Ya itu awalnya salah satu warga berinisial DD cuma membakar sampah. Ia tidak mengira jika akan sampai terjadi seperti ini. Wong tidak sengaja itu Mas,” ujar Marsudi, (34) warga Demangan saat dilokasi kejadian.
Menurutnya, sampah yang dibakar berdekatan dengan kebun salak. Yang memang tidak jauh dari kediaman DD. Pada saat peristiwa terjadi, api yang menjalar begitu cepat dan singkat. Apalagi, memang hembusan angin begitu kencang, dan banyak sampah kering yang mudah terbakar. Kondisi itu, membuat warga panik karena besar kemungkinan akan berdampak pada pemukiman jika tidak segera ditangani.
“Rumah warga kan berdekatan semua, kebun salak dan pohon bambu sudah terbakar. Jika tidak dipadamkan ini sangat berpotensi merembet ke rumah-rumah waga sekitar,” ucapnya.
Sementara itu, DD (30) warga setempat yang membakar sampah tersebut saat dimintai keterangan tampak pucat dan tak sedikitpun mengeluarkan penjelasan terkait insiden ini. DONI HERIYANTO/RAH