PROBOLINGGO – Kendati Konferernsi Cabang Nahdhlatul Ulama (Konfercab NU) Kabupaten Probolinggo masih akan digelar pada 23 Oktober 2014 mendatang, namun gaung pemilihan Ketua Tanfidz kian memanas. Terbukti, ada sejumlah nama kandidat yang sudah bermunculan.
Selain nama KH. Syaiful Hadi (Ketua tanfidz lama), ada tiga nama lainnya yang siap berlaga dalam bursa konfercab tersebut. Yakni Kiai Masrur Nasur, Wakil Ketua PCNU, H. Sulaiman, Sekretaris PCNU dan KH Abdul Hadi, Ketua RMI.
Ketua panitia konfercab NU Kabupaten Probolinggo, Taufiq menjelaskan, dalam konfercab nanti, ada sebanyak 129 ranting dan 11 MWCNU yang punya hak untuk memilih. “Munculnya sejumlah nama kandidat itu merupakan bagian dari dinamika organisasi,” tandasnya kepada wartawan, Selasa (23/9).
Dia menjelaskan, konfercab NU Kabupaten Probolinggo itu tidak menitik beratkan pada suksesi. Namun itu merupakan sebuah momentum untuk melakukan evaluasi pada sebuah organisasi.
“Siapapun yang terpilih nanti sebagai Ketua tanfidz itu tidak masalah, karena itu bagian dari sebuah dinamika,” katanya.
Konfercab NU itu, imbuh dia, akan dilaksanakan dalam satu hari. Namun sebelum pemilihan ketua Tanfidz yang baru, ada sebuah laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari Ketua tanfidz yang lama. “LPJ itu nanti akan disampaikan oleh Ketua tanfidz yang lama,” ungkapnya.
Lalu siapa dari sekian nama kandidat yang terkuat dalam kofercab NU nanti? Taufiq sendiri tidak bisa menjelaskan, karena masalah itu merupakan soal privasi dari masing-masing kandidat.
Sementara itu, wacana di luar merebak, jika keempat nama kandidat tersebut sama-sama mempunyai kans peluang untuk menjadi Ketua Tanfidz. Apalagi, kabar santer tentang lobi-lobi untuk mencari dukungan suara semakin panas bak bola liar.
Secara terpisah, KH. Syaiful Hadi mengatakan, siapapun kader atau pengurus NU boleh menjadi calon. “Silahkan saja. Siapapun boleh menjadi kandidat,” katanya.
Dia menambahkan, untuk menjadi Ketua NU tidak semudah membalikkan telapak tangan. Itu berdasarkan pengalaman KH. Syaiful Hadi sendiri yang sudah menjabat sebagai Ketua NU selama dua periode. Apalagi NU tidak hanya bergumul dalam internal organisasi, melainkan NU harus bisa mengayomi umat. Muhammad Sugianto.