SUMENEP – Minggu (14/9), sebanyak sembilan kru Koran Madura mengunjungi kediaman Liyamin dan Marjani di Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang. Keduanya, sebelumnya diberitakan sebagai pasangan kakek-nenek yang bertahan hidup di kandang sapi.
Konon, mereka hidup di dunia ini telah lebih satu abad. Meski keduanya menikah berpuluh-puluh tahun, namun di usianya yang sudah renta, mereka hanya tinggal berdua. Tak ada yang menemani mereka selain kesepian; mereka tak dikaruniai keturunan. Sehingga, di masa tuanya, tak ada yang merawat mereka selain tetangganya. Itu pun tak setiap waktu.
Liyamin dan Marjani kini hanya tinggal di gubuk kecil. Dalam kesehariannya, mereka hanya makan seadanya, pemberian dari tetangga dekatnya. Tak ada kuasa dirinya untuk beraktivitas. Hanya dari uluran tangan tetangganyalah, mereka menyambung hidup.
Dengan kondisinya yang demikian, adanya bantuan tentu sangat meringankan beban psikologi mereka. Untuk itu, keluarga besar Koran Madura mengunjungi kediamannya. Koran Madura ingin berbagi dengan mereka meski tak seberapa. Yang penting cukup untuk membuat mereka bahagia.
Sesampainya Koran Madura di kediaman kakek-nenek itu, keduanya terlihat sedang duduk hampa tanpa kerjaan. Dengan kondisinya yang sudah tak bisa melihat, keduanya menampakkan wajah penasaran, tentang sosok yang mengunjunginya, dan untuk apa.
Tak berselang beberapa waktu setelah kedatangan Koran Madura, beberapa tetangga mereka satu persatu datang, tentu dengan membawa perasaan yang juga penasaran. Mas Toyu, tetangga Liyamin dan Marjani yang sekaligus mengurus mereka, menyambut teman-teman dari Koran Madura dengan menunjukkan wajah senang.
Tak berlama-lama, Zeinul Ubbadi, Wakil Pemred Koran Madura, langsung memberikan santunan kepada keduanya. Ia berharap, meski tak seberapa, bantuan tersebut dapat sedikit meringankan beban keduanya dan membangkitkan semangat mereka dalam menjalani kehidupan.
Selebihnya, Obed, panggilan akrab Zeinul Ubbadi, berharap, bantuan tersebut dapat mengembalikan rasa percaya diri keduanya, bahwa mereka tidak hanya hidup berdua, tapi masih ada orang di sekelilingnya untuk mereka meski tak setiap waktu.
“Mohon doanya, Mbah. Semoga kami selaku anak muda bisa terus berbagi,” kata Obed.
Setelah memberikan santunan, keluarga besar Koran Madura pamit untuk pulang. Namun sebelum pulang, Mas Toyu, mengatasnamakan keluarga Liytamin dan Marjani mengucapkan banyak terima kasih kepada Koran Madura. Menurutnya, apa yang diberikan Koran Madura akan sangat membantu. “Semoga mendapat balasan yang setimpal,” tandasnya. FATHOL ALIF