SUMENEP – Sampah sisa makanan pengunjung berserakan di beberapa tempat di Pantai Lombang, Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Minggu (14/9) petang. Bahkan, sejumlah sampah juga berserakan di depan pelang peringatan untuk membuang sampah pada tempatnya.
Keindahan pantai yang diselimuti pohon cemara dengan hamparan pasir putih juga terganggu oleh penataan pedagang yang tidak rapi. Penjual mainan maupun makanan ringan semberawut, sehingga dinilai mengganggu keasyikan pengunjung menikmati keindahan pantai.
”Sebenarnya kalau dikelola dengan profesional, pantai ini cukup indah dan menarik. Oleh karena tidak dikelola dengan baik, maka kondisinya pun menjadi kumuh,” kata Qusyairi, salah satu pengunjung asal Kecamatan Pragaan, Rabu (17/9).
Seharusnya, lanjut Qusyairi, pedangan dan penjual makanan itu diberi tempat khusus, sehingga tidak menempati tepi pantai. ”Nah lokasi itu seharusnya diberikan terhadap pengunjung, agar pengunjung lebih leluasa dan puas ketika menikmati suasana indahnya pemandangan di pantai ini,” sarannya.
Keluhan serupa juga diutarakan Samauddin, warga Kecamatan Ambunten. Pihaknya meminta pemerintah lebih serius dalam mengelola Pantai Lombang. ”Jadi ke depannya, pemerintah harus berbenah diri, utamnya soal pembangunan wisata Pantai Lombang,” ujarnya.
Sebab, menurutnya, Pantai Lombang merupakan salah satu tempat wisata yang pendapatannya cukup besar. ”Kalau kita lihat diberbagai kota besar terkenal karena tempat wisatanya. Nah kalau tempat wisatanya sudah kumuh, jelas sulit untuk bisa maju,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sumenep Febriyanto tidak menampik jika kondisi Pantai Lombang masih semberawut. Hal itu disebabkan minimnya anggaran.
”Memang saat ini kondisi di sana (Pantai Lombang) masih belum tertata dengan baik, sampah masih banyak berserakan. Itu karena anggarannya masih cukup minim,” kelitnya, kemarin.
Menurut mantan Kepala DKP itu, anggaran untuk pemeliharaan Pantai Lombang setiap tahunya hanya berkisar Rp 15 juta. ”Alhamdulillah pada tahun ini angagaran itu sudah meningkat, yakni mencapai Rp 50 juta. Selain itu juga, Pantai Lombang sudah dapat bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp 1 miliar,” terangnya.
Bantuan tersebut, lanjut Totok, panggilan akrabnya Febriyanto akan dialokasikan untuk pemeliharan dan pengadaan sejumlah sarana dan prasarana yang ada. ”Kalau tidak ada halangan, tahun 2015 akan lebih bagus penataanya,” ungkapnya.
Untuk memudahkan pelaksanaan program tersebut, pihaknya mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah agar Pokjarwis (Penguatan Kelompok Sadar Wisata) setempat juga dilibatkan di dalamnya. JUNAEDI/MK