SUMENEP – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh. Anwar kembali dikeluhkan oleh keluarga pasien. Hal tersebut terjadi saat pasien asal Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek yang hendak melahirkan tak kunjung diurus oleh tenaga medis RSUD, Senin (29/9). Sebab, sejak pukul 13.00 siang hingga maghrib tak satupun dokter spesialis kandungan yang datang memeriksa.
“Ketika ditanya, dokternya masih belum datang. Emang ke mana dokternya kok tidak ada di RSUD. Seharusnya kan on time di sana. Sungguh, kami sangat kecewa dengan pelayanan yang lamban ini” kata Kafrawi, suami pasien.
Ia menuturkan bahwa sang istri sejak dari puskemas sudah kesakitan, bahkan beberapa kali teriak karena tak kuat menahan sakit. “Bayangkan sejak tadi siang ada di RSUD, tetapi belum kunjung diperikasa sama dokternya. Kami sekeluarga khawatir dengan kondisi isteri saya,” ungkapnya.
Ketika ditanya lebih lanjut kapan akan dapat kepastian soal keadaan pasien, berdasarkan keterangan dari salah satu perawat, kepastian itu akan diketahui antara pukul 18.00 hingga 20.00 Wib. “Sebab kata dokter, pasien dalan keadaan normal, sebab setiap ada perubahan dari pasien akan langsung dilaporkan kepada dokter yang menanginya. Kami disuruh sabar,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Moh Anwar, Fitril Akbar mengatakan, pihaknya sudah konfirmasi ke dokter terkait. Bahkan, sang dokter sudah kasih obat penahan sakit. “Sudah saya konfirmasi. Memang seperti itu tanda-tanda mau lahir. Sabar, kami akan memberikan pelayanan terbaik,” katanya saat dikonfirmasi oleh Koran Madura.
Terpisah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Darul Hasyim Fath mengaku kecewa dengan penanganan yang lambat, sebab kejadian seperti itu bukan hanya sekarang, tetapi telah terjadi berulang-ulang. “Saya sudah bosen jika berbicara pelayanan RSUD, sebab apa yang kami usulkan hanya dianggap angin,” katanya.
Hanya ada satu cara kata Darul jika RSUD ingin memuaskan. “Yaitu, reformasi manajemen. Baik dari pegawai maupun tenaga medis. Kapan akan baik jika respsionisnya saja tidak murah senyum. Apalagi para pegawai dan dokter. Ingat, pasien tidak hanya butuh suplai obat, tetapi juga suplai mental dan motivasi,” tegasnya.
Ia meminta kepada pemerintah agar benar-benar serius memerhatikan manajemen RSUD, biar dapat memberikan pengawasan yang memuaskan kepada pasien. “Sehingga kita benar-benar memiliki rumah sakit seperti di Bali dan yang lain. Sebab pelayanan yang baik itu adalah mimpi kita semua,” pungkasnya. SYAMSUNI