SUMENEP – Pembangunan Pasar Anom Baru tahap I pasca kebakaran tahun 2007, dipastikan molor hingga awal tahun 2015. Sebab, banyak persoalan teknis yang masih belum kelar, salah satunya tentang permintaan pedagang agar kios dan stan yang akan dibangun disesuikan dengan lokasi awal.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pendapatan dan Pasar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep Imam Sukandi. Menurutnya, molornya pembangunan Pasar Anom murni akibat adanya kendala teknis.
Selain permasalahan lokasi, kata Imam Sukandi, jalan yang disediakan oleh pihak ketiga untuk para pengunjung dianggap terlalu sempit. Sehingga, dari gambar awal 1,5 meter diperlebar menjadi 2 meter.
Sementara Bupati Sumenep A Busyro Karim dalam kontrak kerjasama dengan PT Mitra Abadi Jaya Engineering yang dilaksanakan 12 Maret lalu, mengatakan, pembangunan Pasar Anom tahap I akan dilaksanakan pada Oktober mendatang.
Untuk pembangunan Pasar Anom, PT. Mage telah menyediakan anggaran sebesar Rp Rp. 40,7 miliar, dan pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada Oktober 2014. Sayangnya, pekerjaan itu harus tertunda sampai bulan April 2015.
Lebih lanjut Imam mengatakan, pembangunan pasar itu sudah mulai dilanjutkan. Para pekerja sudah mulai memasang tiang pancang baja sebanyak 2000 batang. ”Jika pemasangan tiang sudah selesai, maka akan dilanjutkan pada tahap penyambungan rangka bangunan yang masih dibuat di Surabaya,” terangnya.
Terkait persoalan harga, Imam mengatakan harga untuk masing-masing kios terdapat perubahan. PT Mage sebagai pihak ketiga memotong harga sebesar 20 persen. Dari harga awal Rp 160 juta menjadi Rp 128 juta, harga awal Rp 120 menjadi Rp 96 juta, dan harga Rp 50 menjadi Rp 32 juta.
”Pemotongan harga itu hanya berlaku bagi pedagang yang menjadi korban kebakaran. Sementara untuk padagang baru menggunakan harga yang norma,” terangnya. JUNAEDI/MK