PAMEKASAN – Pemerintah dinilai belum siap terapkan Kurikulum 2013. Karena hingga saat ini perangkat pendukung berupa buku, belum di tangan guru dan siswa. Sehingga guru belum maksimal menerapkan kurikulum yang baru tersebut.
Nurul Komar, salah satu guru SMP di Pamekasan mengakui belum maksimal menerapkan kurikulum yang baru tersebut, karena buku yang seharusnya diterima oleh guru dan siswa belum ada. Ia mengakui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat sudah memberikan softcopy berupa CD kepada guru mata pelajaran. Tetapi guru enggan untuk menggandakan karena jumlahnya terlalu banyak.
“Ada Copy buku K-13 yang diberikan kepada guru, tetapi jumlahnya hanya terbatas, yakni 20 exemplar pada masing-masing mata pelajaran dan hanya BAB I. Sementara sejumlah sekolah mayoritas mata pelajarannya memasuki Bab II hingga BAB 3. Sehingga buku hasil copy tersebut tidak bisa digunakan,” katanya.
Menurut Nurul Komar selama ini sejumlah guru masih menggunakan sistem yang lama, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sistem ceramah. Mereka tidak bisa disalahkan, karena perangkat pendukung tidak disediakan oleh pemerintah.
Sekalipun pemerintah dengan tegas sudah menyatakan kurikulum K-13 akan diberlakukan tahun pelajaran 2014-2015, ia tidak yakin komitmen tersebut bisa dijalankan dengan baik.
Seharusnya, kata guru olahraga ini, pemerintah harus menyiapkan jauh-jauh hari sebelum K-13 diterapkan. Mulai dari sosialisasinya, penajaman konsep hingga ke perangkat pendukung lainnya termasuk buku panduan penerapan. Dengan tujuan agar target penerapan K-13 bisa berjalan maksimal.
Nurul Komar tidak tahu sampai kapan buku tersebut akan dipegang oleh guru dan siswa. Pasalnya, informasi yang diterimanya, buku tersebut masih berada di percetakan.
”Kalau guru tidak mau tahu, buku itu masih percetakan atau belum didistribusikan, tugas guru hanya mendidik dan menyampaikan isi materi,” ungkapnya.
Sebelumnya, pihak Disdik beralasan bahwa buku tersebut masih berada di pihak rekanan. Rekanan yang bertanggung jawab dalam pengadaan buku kurikulum 2013. Khusus wilayah Madura, Jabal Rahmat belum bisa memastikan, kapan ribuan buku kurikulum 2013 tersebut akan dikirim ke Madura.
Padahal, Kurikulum 2013 tersebut wajib dilaksanakan dan diterapkan oleh setiap guru di sekolah masing-masing. Disdik sendiri sudah berkali-kali mempertanyakan kepada rekanan yang menggandakan buku tersebut. Tetapi jawaban pihak rekanan yang berdomisili di Bekasi Jawa Barat itu, belum memberi kepastian dan hanya menyatakan akan secepat mungkin dikirim. Karena bagaimana pun buku tersebut akan mempermudah dan memacu peserta didik dalam menerapkan kurikulum 2013. FAKIH AMYAL/UZI/RAH