BANGKALAN – Penculikan terhadap anak-anak di beberapa daerah, seperti di Bondowoso sudah meluas hingga ke Bangkalan. Tidak sedikit dari para orang tua merasa cemas setelah mendengar kabar miring itu, dan kini isu tersebut sudah masuk ke beberapa desa di Kabupaten Bangkalan. Praktis keberadaan pesan berantai melalui via BlackBerry Messege (BBM) membuat para orang tua harus ektra waspada.
“Ya kami sangat takut dan khawatir terkait kasus penculikan anak, dan itu sudah nyebar di sini,” ujar Johan Pratama (35) warga Kecamatan Socah.
Dirinya sangat khawatir bila sampai terjadi di Bangkalan. Terlebih, saat anaknya pergi kesekolah atau bermain sangat berpotensi menjadi korban penculikan. ia juga mengaku, menerima pesan SMS dari seseorang terkait himbauan untuk hati-hati. Parahnya, dalam SMS itu berisikan bahwa di kecamatan Kamal juga telah terjadi penemuan mayat anak kecil tanpa kepala, namun setelah di kroscek, ternyata tidak benar.
“Tadi pagi juga masyarakat digegerkan dengan isu adanya penculikan anak kecil di desa Banjar, kecamatan Galis, masyarakat jadi cemas,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistiyono angkat bicara terkait isu miring tersebut. Ia mengatakan selama ini untuk di Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan, belum terjadi kasus penculikan anak seperti yang diisukan masyarakat.
“Penculikan dimana Mas, di Madura belum ada kasus penculikan itu. Saya meminta agar masyarakat tidak menelan begitu saja kabar miring itu,” ucapnya.
Dengan adanya peritistiwa penculikan di daerah lain menurut Sulistiyono, agar agar para orang tua juga harus menjaga anaknya dengan baik. Dengan cara benar-benar melakukan pengawasan terhadap anaknya masing-masing. Sehingga, melalui pengawasan itu bisa mencegah tindakan penculikan yang belakangan ini membuat resah.
“Intinya kita tetap harus waspada untuk menjaga segala kemungkinan yang terjadi. Namun, untuk di Bangkalan masih belum ada kejadian penculikan anak,” tandasnya. DONI HERIYANTO/RAH