BANGKALAN – Perwakilan para petani yang berasal dari tiga kecamatan kemarin mendatangi Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bangkalan. Mereka menanyakan program dan kinerja Dinas setempat dalam mengatasi keluhan para petani. Sebab program yang menjadi rencana kerja dinilai tak menyentuh bagi kelompok mereka.
Perwakilan dari desa Paka’an Laok, Amir menyebut tidak pernah menerima program dan bantuan yang selama ini diagendakan oleh Dispertanak. Sejak tahun 1993 dirinya mengaku tak pernah melihat program bantuan yang masuk kepada masyarakat di desanya. Pun ada sebelumnya, berupa bantuan sapi dan kambing. Itu pun yang diuntungkan hanya perangkat desa.
“Bagi hasil dalam merawat ternak terlalu memberatkan. Keuntungan 40 persen diambil oleh perangkat desa. Kemudian, untuk bagi hasil perawatan kambing juga tidak menguntungkan,” terang Amir, saat Audiensi yang ditemui oleh Kepala Dinas langsung.
Dia menyebut, butuh peranan Dispertanak dalam mengembangkan potensi yang ada di masyarakat petani. Dengan tidak mengenyampingkan setiap kelompok tani yang ada. Sebab, jika tidak Dispertanak siapa lagi yang akan menjadi pengayom mereka.
Selain itu, petani lain Asal Desa Modung, Umar menyatakan, para petani di desanya merasa kesulitan pupuk setiap kali memasuki masa tanam. Kondisi yang demikian, akan berdampak pada petani, karena kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi. Pun ada, rupanya harga pupuk di tingkat pengecer mengalami kenaikan yang signifikan.
“Masalah pupuk sering menjadi kendala utama saat para petani akan panen. Harganya, jauh melambung tinggi dari biasanya, sebelum memasuki masa tanam,” ungkapnya.
Menurutnya, jika harga sebelum memasuki masa tanam Rp 90 ribu, kalau sudah masa tanam harganya pasti di atas Rp 100 ribu. Pastinya, itu sangat memberatkan para petani. Apalagi, masalah itu timbul lantaran adanya permaianan harga di tingkat pengecer.
“Ada juga pengecer yang menimbun pupuk ini. Pupuk akan dikeluarkan ketika masuk masa panen dengan harga yang jauh lebih mahal. Oleh karena itu, butuh peran serta Dispertanak dalam mengawasi kondisi di Lapangan. Juga kepada kepolisian,” terangnya.
Sementara itu, Kepela Dispertanak Puguh Santoso berterima kasih atas apa yang telah dilakukan para petani. Hal itu merupakan wujud dari kerjasama, sebagai upaya menciptakan kesejahteraan petani yang lebih baik. Dirinya berjanji akan menyelesaikan permasalah petani di lapangan, karena memang sudah menjadi tupoksinya.
“Apa yang menjadi keluhan para petani, pasti akan kami fasilitasi. Sebab, jika tidak ada petani tentunya tidak akan ada Dispertanak,” ujarnya. MOH RIDWAN/RAH