SUMENEP – Salah satu tujuan pembelajaran bagaimana terciptanya perubahan pada diri siswa dalam tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tiga aspek itu tidak hanya dilakukan pada pembelajaran formal semata, tetapi juga nonformal. Sehingga dari kekuatan ketiga aspek tersebut diharapkan nantinya menjadi modal awal yang sangat berharga guna meraih apa yang dicita-citakan para pembelajar di masa depannya.
Ketua Komite Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sumenep, K. Ach. Muzakki mengatakan bahwa faktor penghambat tercapainya tujuan esensial proses pembelajaran disebabkan oleh individu pelajar atau siswa itu sendiri. Di antaranya adalah menjangkitnya futur (lemah semangat) yang sering dialami para mereka saat menjalani proses pembelajaran.
“Seringkali para pelajar/siswa merasa kurang dan bahkan tidak bersemangat dalam belajarnya, sehingga proses belajar yang dijalaninya tidak disertai motivasi tinggi dan kesungguhan yang kuat untuk benar-benar mendapatkan ilmu-ilmu yang hendak dipelajari,” katanya, Senin (29/9).
Adapun fenomena seperti itu disebabkan karena sebagian dari siswa masih belum menanamkan keinginan untuk menciptakan perubahan bagi dirinya sendiri. Misal, tidak memiliki visi serta tidak ada keinginan bercita-cita tinggi untuk kemaslahatan masa depannya sendiri. Para siswa belum sepenuhnya mengerti betul efek dari pentingnya proses pembelajaran yang ditempuhnya. “Sebab terlalu sederhana jika landasan belajar hanya sekadar untuk mendapatkan ijazah agar bisa diterima bekerja. Makanya, prestasi itu harga mati bagi siswa ” jelasnya.
Kini, kata Muzakki, tahun 2014 ini, MAN terus menggodok siswa-siswinya agar punya prestasi yang gemilang. Tak salah jika 9 piala disabet oleh siswa-siswi MAN, baik prestasi akademik maupun non akademik.
Prestasi akademik, ia menyabet 8 prestasi/piala: Juara 2 Lomba Kompetisi Sains tingkat Jatim, Juara 3 Lomba Fisika, dan Juara Umum dari 4 lomba (Kimia, B. Arab, Biologi, dan B. Inggris). Sedangkan nom akademik diraih pada pagelaran Kacong Cebbing 2014 dengan menyabet Juara 2. “Prestasi ini akan terus kami perjuangkan hingga tingkat nasional dan internasionaln,” tambah Kepala MAN, Drs HM Abdullah, MH, M. Pd.I. SYAMSUNI