SAMPANG- Keberadaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sumber Payung di Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan untuk warga sekitar. Pasalnya proyek yang bersumber dari APBN dengan biaya hingga Rp 40 miliar itu tak kunjung dioperasikan lantaran pembangunannya belum tuntas seratus persen.
Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikartrung) Sampang Wahyu Prihartono mengatakan bahwa terbengkalainya SPAM tersebut akibat dari pembangunan pipa jaringan yang belum lengkap. Untuk memanfaatkan SPAM sumber payung masih dibutuhkan tambahan sarana pendukung seperti pipa untuk mengalirkan air ke rumah warga.
Untuk saat ini, pemasangan jaringan hanya bersifat pipa induk, sehingga dibutuhkan jalur pipa kecil ke masing masing rumah warga. “Tahun ini kami merencanakan pengadaan pipa pembagi dari instalasi ke tiga kecamatan sasaran yaitu Kecamatan Karang Penang, Robatal dan Ketapang. Peruntukan SPAM Sumber Payung itu nantinya untuk warga di tiga wilayah,” tuturnya, Selasa (9/9).
Wahyu menjelaskan pengadaan pipa pembagi masih dalam proses lelang. Akan tetapi pihaknya merasa yakin jika pemasangan pipa jaringan pembagi akan terselesaikan sebelum akhir tahun ini. Jika pengadaan pipa jaringan sudah terpenuhi, pihaknya sudah lepas dari tanggung jawab atas pembangunan SPAM itu.
Wahyu juga sudah memastikan pihak-pihak yang nantinya akan dipilih untuk mengelola mega proyek itu. “Anggaran pengadaan sarana jaringan pipa pembagi itu mencapai Rp 2,1 miliyar. Dan nantinya setelah jaringan pembagi selesai maka tugas Cikatarung juga sudah selesai. Berikutnya menjadi kewenangan bupati. Entah mau diserahkan ke PDAM atau dibentuk UPTD baru untuk mengelola SPAM itu,” terangnya. MOHAMMAD MUHLIS/LUM