SUMENEP – Marsuki (42), warga Desa Andulang, Kecamatan Gapura, yang juga disebut sebagai pelaku pencurian sepeda motor Supra Fit oleh Syamsul (23) sebelum dibakar massa, terus diburu warga.
Pada Minggu (5/10), Syamsul ditangkap dan dibakar saat mencuri motor milik Sayadi (30), warga Desa Batang-Batang Laok, Kecamatan Batang. Sebelum tewas, ia menyebut bersama Marsuki dalam menjalankan aksi kejahatan tersebut.
Pantauan Koran Madura, Senin (6/10), wajah-wajah asing yang diduga berasal dari luar desa, mondar-mandir di sekitar rumah Marsuki. Puluhan warga yang berencana menangkap Marsuki dan ingin membakar rumahnya, tidak berani masuk dan berbuat anarkistis.
Warga diduga merasa tidak tega bertindak anarkistis di dalam rumah lantaran di dalam rumah Marsuki ada bapaknya yang sedang sakit keras. Akibatnya, warga hanya mondar-mandir di luar pagar rumahnya.
”Sejak tadi pagi kami melihat banyak warga yang mondar-mandir di sekitar rumah Marsuki, tapi tidak satupun yang berani masuk ke dalam pagar rumahnya. Ada kemungkinan mereka tahu jika dalam rumah yang hendak dibakar ada bapaknya Marsuki yang sedang sakit keras,” kata Supriyanto (30), tetangga Marsuki.
Kapolres Sumenep AKBP Marjoko mengimbau agar Polsek Gapura terus memantau keamanan di sekitar rumah Marsuki. Petugas di lapangan juga diminta gencar melakukan penyuluhan terhadap warga.
”Kami akan mengimbau petugas di lapangan agar rutin melakukan pemantauan di sekitar rumah pelaku lain yang disebut oleh Syamsul terlibat dalam pencurian motor milik Sayadi, sebelum dihakimi massa,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko, melalui Humas Polres Sumenep, AKP Jaiman, Senin (6/10).
Masyarakat diminta menyerahkan masalah kriminal tersebut pada polisi, agar diproses secara hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga aksi main hakim sendiri tidak perlu terjadi dan situasi masyarakat tetap aman dan kondusif.
Selain itu, Kapolres Sumenep meminta Marsuki segera menyerahkan diri pada petugas sebelum ditangkap dan hakimi massa. ”Kami mengimbau Marsuki segera menyerahkan diri pada petugas sebelum ditangkap dan dihakimi massa, paling tidak ia bisa menjelaskan pada masyarakat jika dirinya tidak bersalah sehingga masyarakat tidak berbuat anarkistis,” sambungnya.
Marsuki hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Marsuki dinyatakan hilang dan menjadi buronan aparat kepolisian sejak kejadian pembakaran maling motor, kemarin. JUNAEDI/MK