SAMPANG – Sejauh ini, kejelasan jadwal tes ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Sampang masih belum jelas. Hal itu membuat kalangan legislatif turut berkomentar terhadap pelayanan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sampang untuk lebih serius lagi.
Anggota Komisi IV DPRD Sampang Maniri menyayangkan lambannya jadwal ujian tes CPNS. Sebab menurutnya, dari jeda waktu yang sudah setengah bulan dari batas akhir penerimaan sampai sekarang dinilai kurang wajar. Sehingga dirinya meminta agar BKD lebih aktif lagi untuk mengkoordinasikan kejelasan jadwal ujian ke BKN.
”Saya prihatin jika melihat para pelamar CPNS sampai saat ini masih belum mengetahui jadwal ujian tesnya. Padahal, tes CPNS sudah taraf nasional. Jadi saya berharap BKD dalam mengatur manajemen dalam rekrutmen CPNS tahun ini untuk lebih dioptimalkan,” tuturnya, Senin (6/10).
Maniri juga menekankan agar BKD lebih pro aktif turun ke masyarakat. Sebab menurutnya, ketidakjelasan jadwal tes CPNS ini bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
”Ketidakjelasan ini tidak menutup kemungkinan ada kongkalikong ataupun calo CPNS. Jadi sebelum ada korban, BKD harus turun ke masyarakat dan menjelaskan jika sistem ujian tes CPNS saat ini sudah menggunakan online, jadi jaminan lolos dengan cara membayar tidak akan terjadi ,” tuturnya.
Terpisah, Kepala BKD Sampang Slamet Terbang melalui Kabid Pengadaan Pegawai Abd Adim mengaku belum bisa memastikan terkait jadwal ujian mengingat belum ada pengumuman resmi dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Namun, dirinya sudah memastikan jika pelaksaan ujian tes CPNS dalam minggu ini. Bahkan pihaknya sudah sering menyampaikan dan menginformasikan melalui media massa. Bahkan juga lewat situs resmi milik BKD Sampang.
”Kalau jadwal di BKD mulai tanggal 20 sampai 29, namun tangal tersebut belum final karena kita masih menunggu jadwal pusat. Jadi kami juga mengimbau agar jangan mudah tergiur oleh janji-janji yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Karena lolos atau tidaknya dalam tes itu semua tergantung kebijakan pusat, sebab saat ini sistemnya menggunakan ujian secara online,” jelasnya. MOHAMMAD MUHLIS