SAMPANG- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sampang membiarkan sampah berserakan di beberapa tempat, baik di sejumlah titik kota maupun desa. Terbukti, di sepajang jalan Desa Tanjung Kecamatan Camplong, perbatasan antara Kabupaten Sampang dengan kabupaten Pamekasan, sampah-sampah berserakan hingga membuat wajah kota menjadi layu. Pembiaran tersebut membuat banyak kalangan menyoal kinerja BLH sebagai pahlawan kebersihan.
Pantauan Koran Madura, di wilayah perbatasan ini, keberadaan sampah sangat memprihatinkan, sebab sampah bukan hanya terlihat berserakan, tetapi sudah membuat wajah pesisir pantai terlihat layu. Tidak hanya itu, kini tumpukan sampah juga telah membuat sungai tersumbat. Selain itu, tumpuhkan sampah juga yang membuat bau tak sedap di pasar dekat dari muara sungai tersebut.
Samsuri (27) warga sekitar berharap agar pihak BLH bisa memberikan fasilitas seperti tempat sampah. Karena selama ini warga kesulitan saat membuang sampah, sehingga terpaksa sebagian sampah di buang ke pinggir pantai maupun ke muara sungai.
”Ini membuktikan kinerja BLH belum maksimal, sebab saat ini TPA untuk di desa kami sangat minim, jadi tidak heran warga di sini asal buang. Seharusnya BLH selaku pihak yang bertanggung jawab tidak tinggal diam, harusnya peka terhadap lokasi yang membutuhkan TPA. Karena selama ini kami kesulitan ketika ingin membuang sampah,” akunya kepada Koran Madura Minggu (26/10).
Terpisah, Kepala BLH Sampang Suhrowardi melalui Kabid Kebersihan dan Persampahan Akhmad Syarifuddin mengatakan bahwa persoalan sampah memang saat ini menjadi persoalan lingkungan yang harus segera ditangani. Oleh sebab itu, pihaknya akan merencanakan penambahan fasilitas kebersihan ke sejumlah daerah yang belum terjamah. Bahkan pihaknya mengaku akan mengajak masyarakat untuk lebih sadar terhadap kebersihan lingkungan. Sebab, ia berdalih bahwa soal kebersihan lingkungan itu bukan hanya tanggung jawab BLH saja, tetapi juga warga sekitar.
”Tahun 2015 kami akan menganggarkan untuk pembelian lima kontener dan satu mobil truk untuk area pasar di 5 kecamatan, diantaranya pasar Torjun, Pengarengan, Camplong, Kedungdung, dan Omben. Jadi, sampah yang dihasilkan di pasar-pasar akan terselesaikan. Intinya, kami akan terus mengupayakan agar kebersihan bisa teratasi dengan baik, selain dengan menambahkan fasilitas kebersihan, kami juga ingin mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan,” ucapnya. MOHAMMAD MUHLIS/SYM