SUMENEP – Masa panen tembakau sudah berakhir. Oleh sebab itu, dua pabrikan di Sumenep resmi tidak melakukan pembelian lagi. Pasalnya tembakau sudah hampir seratus persen habis.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Kabid Posdal) Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep, Bagas Praptomo mengaku areal tembakau sudah sembilan puluh persen lebih terserap. Menurutnya, saat ini sudah ada dua gudang tembakau yang resmi tutup, yaitu Wismilak dan Gudang-Garam Guluk-Guluk. “Sudah sejak tanggal 30 september lalu,” ujarnya kepada Koran Madura.
Sementara Gudang Garam di Patean, menurutnya, hingga saat ini masih melakukan aktivitas pembelian, meskipun hanya sedikit. Pasalnya, saat ini pasokan tembakau sudah sudah berkurang.
Meski begitu, tambahnya, Gudang Garam Patean masih belum memberikan laporan kapan akan tutup. “Biasanya paling tidak seminggu sebelum tutup memberikan informasi kepada kami,” imbuh Bagas.
Terkait dengan penyerapan masing-masing gudang, Bagas menjelaskan penyerapan tembakau oleh Gudang Garam Guluk-guluk mencapai 3.633 ton tahun ini. Sementara untuk Gudang Wismilak hanya 398 ton dari target awal 400 ton. Untuk Gudang Garam Patean sudah mencapai 2.090 ton per tanggal 4 Oktober lalu.
Selain itu, Bagas mengakui wajar jika sejumlah gudang tembakau sudah mulai ada yang tutup. Pasalnya, saat ini sudah hampir tidak ada lagi sisa tembakau di lapangan. Namun begitu, imbuhnya, jika ternyata masih ada sisa tembakau yang masih belum terserap, bisa dipasok ke Gudang Garam Patean. Tapi, harapnya, semua tembakau masyarakat sudah terserap semua oleh gudang.
Masalah harga, pihaknya mengungkapkan bahwa harga tembakau sudah mengalami penurunan sejak beberapa waktu lalu. “Sekarang harga tembakau ada di kisaran Rp. 22 ribu-Rp. 30 ribu per kilo gram. Turun sedikit dari sebelumnya karena kualitasnya sudah mulai berkurang” tututpnya. FATHOL ALIF