PAMEKASAN – Sejumlah pengasuh pondok pesantren, santri, alumni, dan simpatisan pondok pesantren di Pamekasan, saat ini menunggu janji Presiden RI Joko widodo (Jokowi) yang akan menjadikan 1 Muharam atau tahun baru Islam sebagai Hari Santri Nasional. Pada tahun ini akan jatuh pada Sabtu 25 Oktober 2015.
Salah satu santri Pamekasan Fikri meminta Jokowi untuk segera merealisasikan janjinya tersebut. Sebab hari santri tersebut tengah ditunggu oleh seluruh santri yang ada di Madura, khususnya di Pamekasan.
Ia meminta Jokowi tidak mengingkari janjinya tersebut. Sebab salah satu alasan santri memilih pasangan Jokowi-JK, karena pasangan tersebut berkomitmen akan menjadikan 1 Muharam menjadi hari santri nasional.
Pengasuh Pondok Pesantren Nasrul Ulum, KH. Hamid Mannan mengaku juga menunggu janji Jokowi tersebut. Sebagai pengasuh ponpes, ia sangat mendukung langkah Jokowi yang akan menjadikan tahun baru islam, sebagai hari santri nasional.
Mantan Ketua MWC NU Pamekasan ini menyatakan akan membawa hal itu dalam pertemuan ulama’ di Jawa Timur bersama sejumlah ulama’ di Pamekasan, untuk mengingatkan Presiden Jokowi agar segera merealisasikan janjinya tersebut.
Alumni Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Moh. Elman berharap Jokowi tidak menghiati santri. Dan mendesak agar segera memenuhi janjinya menjadikan hari santri nasional.
“Kami berharap janji itu secepatnya diwujudkan dan 1 Muharram ditetapkan secara resmi sebagai hari santri nasional,” ujarnya.
Sekedar mengingatkan, gagasan 1 Muharram sebagai hari santri nasional itu diusulkan Jokowi ketika berkunjung dan kampanye politik menjelang Pilpres Juli lalu di Ponpes Babus Salam yang berlokasi di Malang.
Ketika mengunjungi ponpes itu, Jokowi menyatakan dukungannya terhadap gagasan yang akan menjadikan 1 Muharram sebagai hari santri nasional di hadapan ratusan santri popes tersebut.
Gagasan hari santri yang pernah dilontarkan Jokowi itu, sempat mendapat ocehan dari politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah, yang menganggap Jokowi sintting, karena akan menetapkan 1 Muharram sebagai hari santri dalam akun twiternya.
Akibat kicauanya Fahri Hamzah itu, memancing reaksi kekesalan dari sejumlah santri, alumni dan simpatisan pondok pesantren se-Indonesia. Secara nasional, santri melakukan demo mendesak Fahri Hamzah meminta maaf kepada seluruh santri di Indonesia. Sebab dengan peryataannya tersebut, dianggap telah melukai hati santri se-Indonesia. (FAKIH AMYAL/UZI/RAH)