SUMENEP- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk tahun 2014 telah merencanakan pembangunan tiga gedung baru. Ketiga kantor tersebut adalah Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB-). Namun, hampir tutup tahun, pembangunan dua dari tiga gedung baru tersebut, yaitu kantor Dinkes dan BPMP-KB terancam tidak sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
Meski akhir tahun masih tersisa sekitar dua bulan lagi, namun pembangunan yang menyerap dana miliaran dari APBN tersebut masih belum terlihat berdiri utuh. Pasalnya, pembangunan dua gedung tersebut baru dikerjakan beberapa waktu belakangan ini. Sampai sekarang, bangunan yang terletak di belakang kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep tersebut masih dikerjakan.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setkab Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, SH saat dikonfirmasi tidak mengelak bahwa realisasi pembangunan dua kantor satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu masih belum mencapai 50 persen. “Itu prosentasenya sudah 20 persen per-20 Oktober lalu (Senin kemarin, red). Prosentase tersebut sesuai dengan laporan dari konsultan pengawas yang kami tunjuk,” terangnya, Selasa (21/10).
Lebih dari itu, lelaki yang biasa disapa Dian itu menjelaskan, dari tiga bangunan kantor SKPD yang baru, hanya ada dua bangunan yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu kantor Dinkes dan BPMP-KB. Sementara bangunan kantor Disdik, dikatakan, tidak termasuk karena lokasinya berbeda.
Saat disinggung mengenai akan molornya proyek pembangunan tersebut, Dian tidak memberi kepastian. Pihaknya hanya mengaku batas akhir pembangunan gedung yang menggunakan anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) tahun 2014 tersebut sampai akhir tahun.
“Kan sudah ada kontraknya. Kita tidak bisa berandai-andai. Yang jelas kami harus optimis. Sesuai ketentuan, kami sudah menyerahkan kepada ULP (upaya pemantauan lingkungan, red.) untuk dilelang, dengan ketetapan waktu dan sebagainya,” urainya kepada Koran Madura.
Selebihnya, ia juga menyebutkan bahwa yang menjadi pemenang tendernya saat dilelang adalah Comanditaire Venootschap (CV) dari Bangkalan. “Kalau tidak salah CV. Wahyu Semangat Sejahtera. Anggaran untuk dua bangunan itu dalam bentuk satu kegiatan dengan anggaran kurang lebih Rp 4,5 miliar dari APBN melalui PAK tahun 2014,” tututpnya.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Darul Hasyim Fath meminta kepada Dinas terkait agar mengawasi ketat beberapa pembangunan yang dikerjakan oleh CV. Termasuk berlakukan sanksi tegas jika tak profesional.
“Sebab sudah beberapa kali pembangunan di beberapa instansi pemerintah sering molor, bahkan ada yang tidak selesai. Oleh karena itu, carilah rekanan yang benar-benar serius, agar tidak menjadi preseden,” pintanya. FATHOL ALIF/SYM