BANGKALAN – Teka-teki pembuat bom pasir yang membuat panik warga Desa Paterrongan, Kecamatan Galis Sabtu (4/10) waktu lalu, kini sudah terungkap. Ternyata perakit bom kotak berukuran sekitar 10 x 5 centimeter itu, seorang bocah berinisial R (14) yang masih tercatat sebagai siswa salah satu SMP di Kecamatan Blega. Bocah lugu ini nekat membuat bom pasir tersebut karena kecewa tidak dibelikan motor oleh orang tuanya.
Terungkapnya pelaku teror ini, berawal saat R di cemooh sebagai teroris oleh teman-teman sekelasnya. Nampaknya, ejekan tersebut sampai ke telinga petugas kepolisian. Kemudian, petugas Polsek Galis mencari informasi untuk mengetahui siapa pelaku pembuat bom tersebut. Ternyata benar yang membuat bom itu adalah R. Pada saat itu juga, Rabu (8/10), R langsung di bawa ke Mapolsek untuk dimintai keterangan.
Dihadapan petugas, R mengakui semua perbuatannya yang telah membuat resah warga setempat. Terlebih bom tersebut diletakkan di dekat rumah H. Holla Mubarak. Ia nekat melakukan perbuatan itu, lantaran keinginannya membeli motor Suzuki Satria tidak dituruti oleh orang tuanya. R mampu menyulap kaleng susu yang dibalut dengan lakban berwarna cokelat, dilengkap dua buah lampu merah merah dan biru menyerupai bom waktu, karena sering melihat di media internet.
“Motifnya karena kesal tidak dibelikan motor Satria oleh orang tuanya. Memang saat meletakkan barang itu didekat H Holla ada yang melihat. Berawal dari sanalah akhirnya R ketahuan. Apalagi, teman-temanya bilang dia teroris,” jelas Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono.
Saat ditanya apakah ada sanksi yang akan diberikan terhadap R, karena telah menyebar teror, Sulistyono menyatakan hanya akan diberikan pembinaan terhadap R. Sebab, ia masih tergolong anak-anak dan dalam beberapa waktu kedepan akan menjalani ujian di sekolahnya. Terlebih, pihaknya telah melakukan mediasi yang melibatkan, orang tua R, kemudian H. Holla dan Kepala Desa Galis serta tokoh masyarakat setempat. Dari hasil mediasi itu disepakati untuk dilakukan pembinaan.
“Dia kan masih anak-anak, dalam pertemuan yang kami lakukan disepakati untuk dibina. Pembinaan tersebut dilakukan di Polsek Galis,” tandasnya.
Sementara itu, Syamsuri (48) orang tua R mengaku tidak menyangka jika putranya akan berbuat senekat itu. Ia mengakui jika permintaan putranya tidak dituruti karena sudah dibelikan sepeda merk lain. Menurutnya, R memang memiliki bakat merancang pernak-pernik yang berbahan elektronik.
“Tidak menyangka kalau jam alarm yang diperbaiki dibuat bom palsu itu. Ya mungkin dia kesal ke saya,” paparnya saat ditemuai usai melakukan mediasi di Polres Bangkalan.
Sekedar mengingatkan, sebuah kotak dibalut plester cokelat berukuran sekitar 10 cm x 5 cm membuat geger warga Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan, Sabtu (4/10) sekitar pukul 10.00 wib malam hari. Apalagi, bendan mirip bom waktu tersebut, terdapat dua lampu berwarna merah dan biru serta mengeluarkan bunyi.
Ternyata setelah dilakukan penelitian selama berjam-jam, Tim Gegana dibuat kecele. Pasalnya, benda itu bukan bom atau barang berbahaya. Namun, benda tersebut terdiri dari Dos susu merk Anlene, Jam backer kecil, Kaleng minyak wangi merk London Playboy. Kemudian, Baterai kecil 1,5 vol merk Panasonic, Lampu yangg biasa digunakan untuk korek api gas dan Dua kabel warna kuning masing2 panjang 1 meter serta Tanah kurang lebih 1 kg yg dimasukan dalam dos susu tersebut. DONI HERIYANTO/RAH