BANGKALAN – Sekretaris DPRD Bangkalan dibuat tak berdaya oleh ulah salah satu anggota dewan periode 2009-2014 lalu. Ada anggota legislatif yang tak terpilih lagi tak kunjung mengembalikan mobil dinas (mobdin) yang dijadikan kendaraan operasional dengan berbagai macam alasan. Padahal sekwan telah melayangkan surat teguran sebanyak tiga kali. Namun, surat tersebut rupanya diabaikan.
“Ya, memang benar, masih ada mobdin yang belum dikembalikan, dan kami sudah melayangkan surat teguran. Bahkan sudah tiga kali dengan sekwan sebelumnya,” ujar Sekretaris DPRD Bangkalan, Tomy Firyanto.
Menurut mantan kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) itu, pihaknya akan mengambil langkah tegas, dengan melakukan pengembilan paksa, apabila dalam seminggu kedepan pihak yang bersangkutan tidak kunjung menghiraukan surat tersebut. Sebab, yang bersangkutan selalu memberikan alasan yang terkesan dibuat-buat. Sehingga, menimbulkan kecurigaan.
“Ya kami akan ambil secara paksa, apabila surat yang kami kirimkan tidak dihiraukan. Sebab, mobdin itu harus dikembalikan,” janjinya.
Belum dikembalikannya mobil operasional tersebut mendapat sorotan dari Direktur Madura Couroption Wacth (MCW), Syukur.
Ia meminta sekwan harus tegas menangani belum dikembalikannya mobil tersebut. Pasalnya, MCW mendaptkan pengaduan melalui sms dari masyarakat.
“MCW mendapatkan pengaduan masyarakat lewat sms bahwa ada mobil dewan yg blm di kembalikan dengan Nomor Polisi M 491 GP,” ungkap Syukur.
Setelah MCW melakukan pemantauan di gedung dewan. Ternyata, mobil itu tidak ada di barisan mobil yang telah dikembalikan. Pihaknya sangat menyesalkan dengan sikap anggota yang tak kunjung mengembalikan mobil inventaris tersebut. Seharusnya, sebagai wakil rakyat dapat memberikan contoh yang baik kepada Masyarakat.
“Informasi yang sampai kepada kami, bahwa mobil dengan nomor polisi M 491 GP digadaikan ke orang lain sehingga ada kemungkinan sulit utk kembali. Seharusnya Sekwan melampirkan ke polres terkait kasus belum dikembalikannya mobil tersebut karena sudah masuk pidana penggelapan,” tegasnya. DONI HERIYANTO/RAH