SUMENEP – Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menargetkan Bandara Trunojoyo sudah bisa diope-rasikan pada 2 Mei nanti. Pemkab telah menandatangani nota kesepahaman dengan salah satu maskapai yang siap bero-perasi sejak tahun ini.
”Sesuai laporan yang kami baca, tanggal 2 Mei ini Bandara Trunojoyo sudah bisa beroperasi, karena pada saat itu pesawatnya dipastikan sudah ada di Bandara Trunojoyo. Kami juga telah merencanakan mengadakan syukuran sekaligus launching penerbangan perdana pada tanggal itu,” kata Bupati Sumenep A. Busyro Karim.
Adapun rute penerbangan perintis yang akan dilalui hanya dua jalur, yakni Sumenep-Surabaya dan Sumenep-Jember. Sementara tarif angkutan untuk rute penerbangan Sumenep-Surabaya sebesar Rp. 270.000 per orang, dan untuk barang Rp. 2.000 per kilogram (Kg).
Hal itu berdasarkan SKEP Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Nomor KP109 Tahun 2015 tentang Revisi SKEP 469 tentang Rute dan Penyelenggara Bersubsidi Angkutan Udara Perintis serta Penyelenggara Subsidi Angkutan. Selain itu, berdasarkan Surat Dirjen Perhubungan Udara Nomor AV.005/2/18/DRJU/.DAV. 2015 tentang Tarif Rute Baru Angkutan Udara Perintis tahun 2015.
”Jadi, untuk Sumenep-Surabya sudah bisa menaiki kapal terbang. Sehingga warga Sumenep bisa memilih akan memakai kendaraan yang mana. Yang jelas kami tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik ke depannya,” terangnya.
Menurut Busyro, maskapai yang siap melakukan penerbangan perdana dengan rute Sumenep-Surabaya dan Sumenep-Jember adalah maskapai Susi Air. ”Perusahaan ini milik Susi Pudjiastuti yang saat ini sedang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan,” jelasnya.
Mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode itu berharap agar semua elemen bisa mendukung terselenggaranya penerbangan perintis tersebut. ”Kami mohon dukungan dan doaanya terhadap semua ulama dan kiai. Semoga dalam rencana ini tidak ada hambatan yang berarti,” harapnya.
Sementara Koordinator Tim Investigasi Sumenep Corruption Watch (SCW) Junaidi mengapresiasi rencana pener-bangan tersebut. Hanya saja dirinya berharap rencana tersebut bisa terea-lisasi dengan baik.
”Prinsipnya kami sangat mendukung atas terealisasinya penerba-ngan ini. Tapi kami tidak ingin rencana tersebut sampai gagal seperti yang dilakukan pada tahun lalu,” harapnya, kemarin.
Untuk diketahui, pada 14 Juli 2014 Bupati Sumenep A. Busyro Karim telah meresmikan Bandara Trunojoyo sebagai bandara komersial. Pada saat itu PT Trigana Air Service dengan jenis pesawat ATR-72 diklaim telah siap untuk beroperasi.
Sayangnya, rencana itu harus kandas di tengah jalan. ”Peristiwa ini jangan sampai terulang kembali. Karena kalau itu terjadi, masyarakat yang menjadi korbannya,” harapnya.
(JUNAEDI/MK)