PAMEKASAN – Lima jenis kesenian tradisional Kabupaten Pamekasan direkomendasikan masuk dalam destinasi pariwisata budaya di wilayah yang identik dengan slogan Bumi Gerbang Salam itu.Kelimanya adalah kesenian Sape Sonok, tari Topeng Gethak, kesenian Sapi Taccek, tari Ronding, dan musik Saronen. Lima kesenian ini direkomendasi setelah melalui kajian peserta seminar dan workshop pengembangan ekonomi yang berlangsung selama tiga hari terutama terkait peluang dan tantangannya.
Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Pamekasan, Basri Yulianto menjelaskan lima kesenian ini merupakan identitas khas budaya sebagai hasil kreasi warga lokal Pamekasan. “Setelah dilakukan kajian dan analisa maka dari bidang seni budaya muncul lima rekomendasi itu,” katanya.
Namun demikian, karapan sapi yang juga memiliki nilai bagus tidak dikategorikan sebagai kesenian tradisional asli Pamekasan karena asal mula kebudayaan ini dari Kabupaten Sumenep.
Sementara fasilitator seminar dan workshop dari Markplus Institute, Setyo Riyanto mengatakan nilai kompetitif pada lima jenis kesenian itu sebagai pijakan bagi pemkab untuk mengambil kebijakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. “Yang jelas populer dan memasyarakat, sehingga pada akhirnya benar-benar menjadi destinasi pariwisata budaya di Kabupaten Pamekasan ini,” jelasnya.
Berdasar rekomendasi workshop tentang kesenian tradisional Pamekasan, kategori kesenian itu sebagai berikut. Sape Sonok masuk kategori agresif dengan hasil nilai 6,00 pada faktor eksternal dan 6,70 pada faktor internal. Musik Saronen menempati posisi kompetitif dengan nilai 4,80 pada bidang eksternal dan internal 5,25.
Disusul Tari Topeng Gethak masuk dalam kategori kompetitif dengan nilai eksternal 4,30, dan nilai internal 5,25. Seni Sape Taccek juga masuk dalam kategori nilai kompetitif dengan nilai eksternal 4,45, dan nilai internal 5,45.
(A. FAUZI M/RAH)