
SUMENEP – “Apa ada ke-terkaitan antara nasionalisme dan sepak bola? Jawabannya ada. Terbukti, Madura menjadi hidup karena sepak bola. Lihatlah saat dulu Persepam Madura United promosi ke ISL. Di berbagai belahan pulau garam, suara orang Madura lantang terdengar. Tak penting apakah Persepam itu dari Pamekasan ataupun tiga kabupaten lainnya. Mereka bersorak sorai hanya untuk Madura,” ucap Achmad Fauzi, Ketua Laskar Muda usai menonton laga persahabatan antara Persepam melawan Sumenep All Selection, Sabtu (18/4) sore yang berakhir de-ngan 12-1 untuk Persepam.
Bacawabup dari PDIP itu mengungkapkan bahwa saat ini seolah nasionalisme serupa barang semu. Bahkan ia hanya terbentuk dalam benak kepala banyak orang, tetapi tak terpatri dalam hati.
“Melalui sepak bola, nasionalisme itu mulai tertanam, bahkan orang Madura sudah terpatri. Bahkan kemanapun Persepam bertanding, mereka selalu mendukungnya, semua channel televisi pada waktu itu tidak berganti,” tambahnya
Ia menambahkan bahwa sepakbola turut memberikan ruang atas terjadinya persai-ngan antardaerah, antarbangsa maupun antarnegara. Contoh lain misalnya, ketika Indonesia berpartisipasi di AFF Suzuki Cup 2010 lalu. Kebetulan atau tidak, merah putih Indonesia mengawali turnamen sekaligus me-ngakhirinya dengan menghadapi Malaysia. “Saat itu, memang tegang, dua negara itu tak ubahnya seperti dua negara tetangga lain di dunia. Saling cela, saling bersaing, saling cemburu. Namun, sebenarnya saling membutuhkan,” tegasnya.
Kini, semangat nasio-nalisme itu kembali terus terpatri. Itu terjadi ketika sepak bola perwakilan Madura, yakni Persepam Madura United dan Madura United Perssu berlaga di Divisi Utama. “Sungguh, ini momentum untuk terus menghidupkan Madura di luar sana. Agar orang-orang luar Madura itu tidak sepihak menilai Madura. Lewat sepak bola, orang Madura juga bisa, bahkan sangat mengesankan,” paparnya.
Maka dari itu, mantan jurnalis senior itu berharap agar orang Sumenep dan kabupaten yang lain untuk terus mendukung tim kebanggaan Madura tersebut. “Tidak ada harapan lagi selain untuk mengenalkan Madura untuk Indonesia. Madura itu kaya dan punya potensi untuk unjuk gigi. Maka dari harapan besar saya, kualitas sepak bola Madura harus terus di-tingkatkan,” harapnya.
Pantauan Koran Madura, persahabatan antar dua klub tersebut kian istimewa ketika, Bupati Pamekasan, Ach Syafi’ie juga secara kebetulan hadir di tribun penonton. Bahkan terlihat akrab saat hadirnya mantan anggota DPR RI itu disambut oleh cawabup Sumenep, Achmat Fauzi. Syafi’ia pun akhirnya berbincang dengan Achmad Fauzi saat pertandingan kick off dimulai. Dua tokoh politik dari generasi yang berbeda itu seolah membuat pertandingan sore itu sangat berarti.
(SYAMSUNI)