PROBOLINGGO – Para pedagang yang memiliki bedak dipasar Dringu tak bisa betah berjualan dalam sehari penuh. Sebab, minat pembeli dilokasi pasar dinilai minim pembeli jika sudah masuk siang hari. Kondisi itu banyak bedak yang ditutup sementara.
Hal itu dikatakan, Surani, salah satu pedagang sembako di pasar Dringu. Ia mengatakan, dirinya tidak menjual dagangannya dari pagi sampai sore hari penuh.”Kalau sudah melebihi jam dua belas siang, bedak pasti saya tutup,” terangnya kepada wartawan, Kamis (16/4).
Dirinya dan pedagang lainnya menutup bedak, bukan karena malas untuk mencari penghasilan dari dagangannya. Akan tetapi barang dagangan seperti sembako yang dijualnya tidak ada pembeli yang dating, dan banyak pedagang yang menutup bedak.“Dari pada ngantuk di bedak menunggu pembeli lebih baik tutup dulu,”tandas Surani.
Surani sendiri menutupnya bedaknya setelah jam dua belas siang, dan tidak lagi membuka bedak. Dan mengaku kalau sudah pukul 17.00 WIB bedak yang dimilikinya kembali di buka.”Kalau sore hari, tingkat pembelian konsumen lebih banyak dibandingkan siang hari,” akunya.
Pedangan lain, Farida, mengatakan siang hari lebih sedikit pembelinya, dibandingkan dengan pagi hari dan sore hari. Dikarenakan Pasar Dringu ramainya saat itu, sehingga banyak pedagang yang menutup bedaknya kalau sudah siang hari.“Kemungkinan pedagang capek menunggu pembeli yang datang kalau siang,” jelasnya.
Jumlah bedak yang ada di depan pasar Dringu tergolong banyak. Dari beberapa bedak yang ada, pedagang menjual berbagai kebutuhan masyarakat. Mulai dari bahan pokok maupun jenis kebutuhan peralatan sekolah.
“Kalau barang yang dijual dipasar Dringu sudah tergolong komplit dari berbagai kebutuhan semuanya juga ada,”papar Farida.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)