PROBOLINGGO – Soal penentuan 1 Syawal 1436 Hijriyah atau penentuan awal ramadan memang ada beberapa pandangan tersendiri di kalangan organisasi Islam. Terbukti, untuk Nahdlatul Ulama (NU) masih belum bisa mengambil keputusan terkait awal puasa. Namun untuk ormas Muhammadiyah secara resmi sudah memastikan akan menjalankan puasa pada 18 Juni 2015 mendatang.
Wakil Katua PCNU Kabupaten Probolinggo, Habibullah Maksum, mengatakan, untuk NU dalam penentuan awal Ramadan tidak bisa ditentukan jauh hari. Sebab pandangan NU dalam penentuan awal puasa berpatokan Rukyatul Hilal atau melihat terbitnya bulan.
“Jadi pihaknya tetap akan menunggu keputusan hasil rukyatul hilal terlebih dahulu,” terangnya kepada wartawan, Senin (25/5).
Menurutnya, meski dalam kalender tahun ini awal puasa akan jatuh pada hari Kamis 18 Juni mendatang, kalangan NU menentukan awal puasa tetap berpedoman terhadap terbitnya bulan .“Kami akan tetap menunggu hasil tersebut dan hasil ketetapan sidang isbat bersama Kementrian Agama,”tandas Habibullah Maksum.
Sementara itu, Ketua Muhammadiyyah Kabupaten Probolinggo, M, Fadol, mengatakan pihaknya sudah menentukan awal Ramadan tahun ini. Untuk warga Muhammadiyah, dipastikan akan menjalankan puasa, Kamis, 18 Juni mendatang.
Keputusan tentang awal puasa dikalangan Muhammadiyah berdasarkan hasil keputusan majelis tarjih DPP (Dewan Pimpinan Pusat) termasuk tentang penentuan 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri tahun ini.
”Berdasarkan Maklumat yang dikeluarkan oleh DPP Muhammdiyah 1 Syawal akan jatuh pada hari Jum’at 17 Juli mendatang. Bisa dipastikan hasil rukyatul hilal dan hisab , bulan puasa akan dijalankan umat Islam hanya sekitar 29 hari,” ucapnya.
Adanya perbedaan penetapan, pihaknya berharap tidak harus menjadi persoalan. Sebab semua ormas sudah memiliki pandangan yang berbeda dalam penentuan awal Ramadan. ”Yang penting sebagai umat islam wajib untuk menjalankan puasa di bulan suci Ramadan,” harap M.Fadol.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)