
SUMENEP – Warga Desa Rombiya Barat, Kecamatan Ganding, digegerkan penemuan mayat di bawah pohon kelapa di lahan pertanian milik Lihaki (35) warga setempat, Minggu (31/5) sekitar pukul 02.15 dini hari. Mayat tersebut bernama Said (45), warga Desa Telaga, Kecamatan Ganding.
Said ditemukan tak bernyawa dengan kondisi kedua paha hingga kakinya dipenuhi darah. Matinya korban diduga merupakan korban pengania-yaan, sebab di paha kanannya terdapat luka bekas tusukan benda tajam. Selain itu, sekitar 150 meter ke selatan dari tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan bercak darah dan bongkahan batu yang dipenuhi darah.
Amatan Koran Madura, korban baru dievakuasi dari TKP setelah petugas kepolisian Polres Sumenep selesai melakukan identifikasi sekitar pukul 5.30 pagi hari. Pada saat itu korban langsung dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Ganding untuk dilakukan visum sebagai bahan penyelidikan.
Sekitar pukul 6.00 korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di pemakaman umum yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban. Ia meninggalkan seorang istri dan seorang anak perempuan.
Hingga sekitar pukul 07.00 ratusan warga dari berbagai desa, di antaranya Desa Telaga, Rombiya Timur, Bataal Timur, Bataal Barat, Rombiya Barat, Kecamatan Ganding, dan Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, silih berganti mendatangi TKP.
Kepala Desa Rombiya Barat Kecamatan Ganding, A. Wasik mengatakan dirinya tahu setelah dapat laporan dari salah satu warganya. “Setelah itu, saya langsung melaporkan ke pihak kepolisian Polsek Ganding,” katanya.
Tidak lama kemudian, pihak kepolisian Polsek Ganding mendatangi TKP dan memasang garis polisi. Namun, meskipun pihak kepolisian sudah mendatangkan mobil ambulans, tidak langsung mengevekuasi sebelum petugas kepolisian dari Polres Sumenep tiba di lokasi.
“Yang melakukan identifikasi korban, adalah petugas kepolisian dari polres Sumenep,” kata Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana, melalui Kapolsek Ganding, AKP Juhari. Saat olah TKP, petugas kepolisian Polres Sumenep dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Sumenep, Iptu I Gede Pranata Wiguna.
Menurut Juhari, hingga saat ini motif terbunuhnya warga di wilayah hukumnya itu masih belum diketahui. “Untuk motifnya masih belum diketahui, karena saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” tuturnya.
Sebagai antisipasi mencegah maraknya aksi tindak pidana, baik pencurian, kekerasan, maupun tindak pidana lainnya, pihaknya ke depan akan melakukan patroli secara intens. Terutama di daerah yang masuk rawan aksi kejahatan.
“Patroli tetap kami lakukan setiap saat. Kami sebagai pelindung masyarakat, akan berupaya untuk memberikan pelayanan yang optimal. Sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman,” ungkapnya.
(JUNAEDI/MK)