
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Petugas Satpol PP Kota Probolinggo intensif merazia penyakit masyarakat (Pekat) di sejumlah tempat kos, hotel dan warung remang-remang, Sabtu (19/6) malam. Hasilnya petugas mengamankan sepasang pelajar yang lagi berduan di kamar kos, di jalan Supriyadi Kelurahan Kanigaran Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Saat ditanya petugas, mereka mengaku sebagai kakak adik.
Pasangan yang masih mengenyam bangku sekolahan itu, masing-masing AD, umur 18 tahun warga Kabupaten Tuban, serta pasangan wanitanya AL, umur 17 tahun, warga Lampung Sumatera, kedapatan sedang asyik berduaan dalam kamar kos. Tidak dapat berkilah, mereka lantas dibawa menuju markas Satpol PP Kota Probolinggo, untuk di data dan diberikan pembinaan.
AD membantah kalau dirinya melakukan perbuatan yang tidak-tidak bersama AL di dalam kamar kos tersebut, dirinya berdalih hanya mengunjungi dan melepaskan istirahat saja. “Saya niatnya cuma pengen mengunjungi dan istirahat saja,” ujarnya saat dimintai keterangan oleh petugas Satpol PP.
Razia yang digelar dari pukul 22.00 WIB ini, diawali dengan menyisir setiap kos-kosan di jalan Supriyadi, jalan Armada, jalan Mawar, dan jalan Panglima Sudirman. Belasan kamar yang tertutup langsung digedor petugas dan diminta menunjukkan identitas penghuni kost. Namun, dikosan tersebut tidak menemukan sasaran, alias nihil.
Kembali petugas menyisir rumah kosan yang berada di jalan Supriyadi sebelah selatan, petugas mendapati satu kamar yang mencurigakan. Setelah menghampiri kamar tersebut, petugas kemudian menggedor pintu kamar. Di sini berhasil mendapati satu pasangan remaja yang tengah berduan.
Terkahir, petugas langsung merazia sebuah hotel yang berada di sebelah pasar Baru Kota Probolinggo. Satu persatu kamar hotel digedor petugas untuk menemukan pasangan mesum, ternyata hasilnya nihil.
“Razia tersebut dilaksanakan guna menjaga kondusifitas bulan ramadan dari tindakan yang melanggar moral, dan diharapkan kota ini bersih dari tindakan tersebut,” terang Nurrachmad, Komandan Provost Satpol PP Kota Probolinggo.
Mereka yang terjaring, kata Nurrachmad, umumnya pasangan yang tidak memiliki identitas. Pihaknya juga sangat menyayangkan ada sepasang remaja yang masih di bawah umur terjaring dari kamar kos.
“Razia yang bertujuan untuk menciptakan kondisi yang aman kepada masyarakat dalam bulan ramadhan ini melaksanakan ibadah puasa, tidak ada tindakan yang meresahkan masyarakat. Sehingga Kota Probolinggo benar-benar dalam kondisi aman dan damai,” paparnya.
(M. HISBULLAH HUDA)