
SUMENEP, koranmadura.com – Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengatakan, minimnya realisasi pendistribusian raskin kepada para penerima bukan saja persoalan ujung timur Pulau Madura, melainkan masalah nasional. Di semua kabupaten raskin belum terserap 100 persen.
Demikian disampaikan bupati menanggapi pernya-taan Menteri Sosial (Mensos) RI Khofifah Indar Parawansa yang mengatakan bahwa realisasi pendistribusian raskin di Kabupaten Sumenep masih 22,76 persen dari yang seharusnya sudah mencapai 50 persen.
“Cuma kebetulan karena Bu Khofifah ke Sumenep, makanya bicara tentang itu. Jadi itu bukan hanya Sumenep,” paparnya kepada media di Kantor DPRD Sumenep usai menghadiri rapat paripurna, Kamis (18/6).
Katanya, salah satu faktor mendasar yang membuat pendistribusian raskin minim ialah ketersediaan stok beras di gudang Bulog. Sehingga dalam pendistribusiannya menjadi tidak lancar.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Hadi Soetarto memaparkan, pihak-nya sudah berkirim surat kepada Bulog Divre Jawa Timur pada tanggal 29 Mei lalu. Dalam surat nomor: 511.1/617/435.021/2015 itu ditulis prihal penambahan stok beras untuk gudang Bulog Sumenep.
Menurutnya, di dalam surat tersebut pemkab sudah menyampaikan kepada pihak Bulog menambah stok beras untuk Sumenep agar tak selalu kekurangan. Pasalnya, jumlah rumah tangga sasaran atau penerima manfaat mencapai 116.378 orang. Dengan demikian, perlu ketersediaan beras per bulan sebanyak 1.745.670 Kg.
Merespons surat tersebut, menurut Hadi, Bulog mengirim surat balasan pada tanggal 12 Juni lalu. Dalam suratnya, pihak Bulog menyampaikan bahwa sampai dengan tanggal 10 Juni 2015, realisasi penyaluran raskin telah mencapai 1.902.975 Kg atau 18.17 persen dari pagu 6 bulan alokasi Januari hingga Juni 2015.
Selain itu, di dalam surat balasan pihak Bulog kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep dipaparkan, untuk rencana pengisian stok beras di gudang Bulog Sumenep sesuai Prinlog dari Perum Bulog Pusat sebesar 6.500.000 Kg dan telah direalisasikan sebesar 2.500.000 Kg saat ini sedang berlangsung.
Dalam surat dari Bulog yang ditunjukkan oleh Hadi itu juga disebutkan, proses pengisian stok beras dari Sub Divre lain ke gudang Bulog Sumenep sebesar 3.900.000 Kg untuk memenuhi kebutuhan penyaluran raskin di Kabupaten Sumenep dan mengantisipasi gejolak harga menjelang datangnya bulan Ramadan. “Jadi bukan karena leletnya pemerintah daerah,” tegasnya.
Sebelumnya, Mensos RI Khofifah Indar Parawansa me-ngatakan, berdasarkan laporan yang masuk kepadanya tentang minimnya realisasi distribusi raskin, di Sumenep sejak Januari hingga Juni hanya mencapai 22,76 persen.
“Idealnya distribusi raskin per semester itu mencapai 50 persen,” kata Khofifah saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Bulog Sumenep, Minggu (14/6), guna memastikan kondisi beras yang akan didistribusikan.
(FATHOL ALIF/MK)