BANGKALAN, koranmadura.com – Sekolah harus terus berinovasi. Termasuk dalam Penerapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online, perlu diterapkan oleh sekolah. Apalagi sekolah sudah mempunyai perangkat elektronik yang memadai. Jadi, sekolah tidak ada masalah apabila menerapkan inovasi PPDB online.
Sistem online dinilai lebih cepat dan efektif bila diterapkan oleh sekolah. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan mengimbau kepada sekolah-sekolah negeri di Kota Bangkalan agar melakukan sistem online dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun pelajaran mendatang.
”Sebaiknya, sekolah di kota melakukan PPDB dengan sistem online, baik itu SMP, SMA atau SMK. Pendaftaran PPDB sendiri akan dimulai serentak mulai 1 Juli,” jelas Kepala Disdik, Moh Mohni.
Selama ini ada sekolah yang telah melaksanakan PPDB dengan jalur PMDK, seperti SMPN 2, SMPN 1 dan SMAN 1. Jalur tersebut dimaksudkan untuk menjaring siswa yang dianggap pintar, tetapi hasil UN-nya tidak terlalu bagus.
”Selain yang di luar jalur PMDK ini, saya imbau agar supaya mencoba sistem online. Untuk itu, sekolah harus menyiapkan perangkat yang dibutuhkan. Termasuk personel yang mengoperasikan alat atau IT juga harus disiapkan,” jelasnya.
“Sekolah masih ada yang melakukan tes tulis, baik SMP, SMA, dan SMK. Tes tulis ini dimaksudkan untuk menjaring calon siswa yang sehari-harinya pinter, namun hasil UNnya enggak begitu bagus,” kata Mohni.
Dewan Pendidikan Kabupaten Bangkalan Bidang Sarana dan Prasarana, Jimhur Saros menyatakan, PPDB memakai sistem online maupun manual, sebenarnya tidak ada masalah. Asalkan dalam PPDB dilaksanakan dengan benar.
“Artinya, siswa yang betul-betul mempunyai kemampuan dan nilai tinggi, bisa diterima di sekolah favorit. Jangan sampai ada permainan dalam PPDB kali ini. Jika itu terjadi, hanya akan mencoreng dunia pendidikan di Bangkalan,” paparnya.
Dirinya mendesak kepada Disdik supaya melakukan pengawasan secara ketat terhadap lembaga pendidikan dalam melakukan PPDB, terutama pada sekolah yang dianggap favorit. Dikhawatirkan bakal terjadi permainan akibat ulah oknum-oknum tertentu.
“Kami menginginkan sebuah PPDB yang bersih dan jujur. Jangan sampai ada sebuah permainan, melainkan dilakukan secara fair,” imbuhnya.
(MOH RIDWAN/RAH)