
BANGKALAN, koranmadura.com – Melonjaknya harga sembako di pasaran menjadi masalah serius bagi masyarakat. Apalagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Tak heran, jika ada pembagian sembako gratis, langsung menjadi rebutan mereka. Bahkan, warga rela antre dan berdesak-desakan untuk mendapatkan sembako. Ini terlihat pada pembagian sembako yang diadakan oleh warga Desa Lajing Kecamatan Arosbaya, ribuan warga saling berdesakan untuk mendapatkan sembako gratis.
Pembagian sembako tersebut menjadi tradisi warga yang mampu setiap tahunnya. Hal itu untuk meringankan beban warga miskin. Salah satunya, H Rohli (62) mengaku setiap tahun membagi sembako kepada warga. Bantuan sembako yang diberikan setiap tahunnya berbeda, tahun ini ada 3.000 sembako yang dibagikan. Disalurkan kepada seluruh warga Bangkalan yang membutuhkan.
“Kita tiap tahun berbagi sembako dengan warga kurang mampu dan anak yatim. Hal itu untuk membantu mereka. Termasuk memberikan bantuan pendidikan kepada anak yatim,” jelasnya.
Pria yang berprofesi sebagai pengusaha agensi tersebut mengajak warga yang mampu di Bangkalan untuk bisa saling berbagi kepada sesama. Sebab jika bukan warga yang mampu dan sukses bekerja di luar lantas siapa yang bisa membantu kesusahan warga daerahnya sendiri. Menurutnya, setiap warga Madura yang menggunakan jasa agensinya agar bisa berpartisipasi membangun tempat asalnya.
“Bukan hanya warga desa sini yang mendapatkan bantuan. Seluruh warga Bangkalan yang kurang mampu bisa ikut menikmati zakat,” ungkapnya.
Sembako yang dibagikan terdiri dari, ribuan kardus mie, beras, gula, minyak, dan kebutuhan lainnya. Itu diberikan kepada masyarakat sebagai rasa saling berbagi. Semakin banyak orang yang bisa berbagi, semakin banyak warga yang terbantukan dengan mahalnya kebutuhan sembako.
“Yang jelas, mereka yang mendapatkan sembako sudah diberikan kupon terlebih dahulu. Mudah-mudahan semakin banyak lagi zakat yang dikeluarkan setiap tahunnya,” paparnya.
(MOH RIDWAN/RAH)