SAMPANG, koranmadura.com – Kebanyakan masyarakat Kabupaten Sampang ketika mencari rezeki ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) lebih memilih jalur ilegal daripada jalur legal. Hal itu dibuktikan beberapa bulan ini TKI asal Sampang banyak yang dideportasi.
Secara keselurahan di tahun 2015 hingga Agustus, sebanyak 59 TKI asal Sampang non prosedural dicekal di Bandara Juanda oleh aparat Kepolisian Polda Jatim. Tidak hanya itu, sebanyak 68 TKI asal Sampang juga dipulangkan karena berstatus ilegal di Bandara Batam.
Kasi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Kabupaten Sampang Teguh Waluyo saat dikonfirmasi tidak bisa mengelak kenyataan tersebut. Bahkan dirinya menyebutkan jika di tahun 2015 hingga bulan Agustus saat ini setidaknya TKI yang memilih jalur resmi atau legal tidak lebih dari 10 orang.
“Iya memang benar, TKI asal Sampang yang melalui jalur resmi sangat minim. Tidak lebih dari sepuluh orang, sejak awal tahun 2015 hingga saat ini. Jadi sangat sedikit sekali,” ucapnya kepada Koran Madura, Selasa (25/8).
Padahal, menurut Teguh, jalur legal lebih aman jika dibandingkan dengan jalur ilegal. Sebab, jalur legal lebih terjamin keselamatannya dan juga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan di negara yang mereka tuju, TKI legal akan dijamin dari segi santunannya.
“Semisal ada TKI legal ada yang mengalami kecelakaan kerja, pihak pemerintah akan membantu kepengurusan berkas jaminannya, seperti jaminan asuransi jiwa kurang lebih sebesar Rp 75 juta kepada ahli warisnya. Tidak hanya itu, beban biaya pemulangannya pun akan dibantu tanpa harus membebani kepada korban. Beda lagi jika TKI ilegal, kami hanya membantu meringankan beban pemulangannya saja, jika dinominalkan yaitu berkisar kurang lebih Rp 3,5 juta,” terangnya.
Lebih lanjut Teguh menjelaskan, rendahnya minat TKI untuk melalui jalur resmi bukan hanya terjadi tahun ini, sebab hal serupa tidak jauh berbeda dengan tahun 2014 yaitu hanya berjumlah 9 TKI. “Ya mungkin mereka terbujuk oleh para tekong, padahal sosialisasi telah gencar kami lakukan,” imbuhnya.
(MUHLIS/LUM)