
PAMEKASAN, koranmadura.com – Di tengah penanganan bencana kekeringan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), luas kekeringan terus bergerak. Saat ini sudah ada daerah terdampak yang tidak masuk dalam penetapan sebelumnya.
Diperkirakan sudah ada 10 dusun tambahan terdampak kekeringan, yang tersebar di sejumlah kecamatan. Dengan tambahan tersebut, kini sudah ada 308 dusun terdampak kekeringan dari sebelumnya 299 dusun, pada 79 desa, di 11 kecamatan, kecuali Kecamatan Kota dan Galis.
Hal itu disampaikan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pamekasan, Ibnu Hajar. Menurutnya, tambahan titik distribusi bantuan air bersih gratis itu diketahui setelah pihaknya mendapatkan permohonan dari kepala desa melalui kecamatan, sehingga juga ditetapkan sebagai daerah terdampak kekeringan yang menjadi sasaran bantuan air.
“Sampai sekarang sudah ada sekitar 10 dusun tambahan sasaran bantuan air. Cuma saya lupa di desa apa dan kecamatan mana saja. Jumlah ini bisa saja berubah, karena musim kemarau diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga Desember,” kata Ibnu.
Terdapat dua kategori kekeringan yang terjadi di Pamekasan, yaitu kering langka dan kering kritis. Kategori kering langka kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang per hari, dengan jarak yang ditempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sejauh setengah hingga tiga kilometer.
Kriteria kekeringan kritis itu, antara lain pemenuhan air di dusun itu mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Hanya itu untuk kebutuhan air minum dan memasak dengan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air sejauh tiga kilometer lebih.
“Kami hanya mendistribusikan bantuan air bersih pada titik-titik yang sudah terdata. Bagi daerah yang terdampak, tapi tidak mendapat bantuan air, secepatnya pihak desa mengirimkan surat permohonan, agar bisa ditangani dengan bantuan air,” ungkapnya.
Dalam penanganan bencana kekeringan, pihaknya bekerja sama dengan PDAM dalam mendistribusikan air bersih. Terdapat 8 armada tangki yang diterjunkan ke lokasi kekeringan. 5 tangki dari PDAM dan 3 lainnya milik BPBD.
(ALI SYAHRONI/UZI/RAH)