
SAMPANG, koranmadura.com – Puluhan pedagang daging ayam Pasar Srimangunan mendadak mogok berjualan karena sepi pembeli, Selasa (25/8). Itu terjadi lantaran kekurangan pasokan sehingga harga melambung tinggi.
Sebelumnya, harga daging ayam di pasar Srimangunan Sampang hanya berkisar Rp 27 ribu per kilogram, saat ini mencapai Rp 34 ribu per kilogram. Akibatnya, banyak konsumen beralih membeli ikan laut untuk kebutuhan sehari-harinya.
Bisma, salah satu pedagang daging ayam Pasar Srimangunan, menuturkan bahwa semenjak naiknya harga daging ayam tiga hari lalu, para pedagang mogok berjualan lantaran banyak konsumen mengeluh.
“Ya karena harganya tinggi dan sepinya konsumen, puluhan pedagang saat ini banyak tidak berjualan daging ayam. Meski dipaksakan berjualan jadinya rugi,” ucapnya kepada Koran Madura, Selasa (25/8).
Menurut Bisma, selain harganya yang naik, pasokan daging ayam saat ini berkurang. “Dari pagi hingga siang hari daging ayam jualan saya masih belum laku. Sepertinya para pedagang daging ayam akan tetap mogok berjualan hingga harga daging ayam kembali stabil serta pasokan daging ayam kembali lancar,” tuturnya.
Sementara Kasi Pengadaan dan Penyaluran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Sampang Busar Wibisono menuturkan jika harga daging ayam di pasaran Kota Sampang masih stabil.
“Memang kemarin pedagang ayam banyak yang tidak laku, dan juga pasokan daging ayam hanya mendapat pasokan ayam yang ukurannya kecil. Dan untuk harga saya rasa masih terjangkau yaitu Rp 32 ribu hingga Rp 34 ribu per kilogramnya jika dibandingkan di Pamekasan yang saat ini harga ayam seharga Rp 36 ribu per kilogramnya,” terangnya.
Ketika ditanya aksi mogok yang dilakukan para pedagang daging ayam Pasar Srimangunan yang saat ini terjadi, pihaknya mengaku belum memantau perkembangan di lapangan. “Tadi kami tidak nutut waktunya untuk meninjau Pasar Srimangunan, mungkin besok saya ke lapangan untuk memantaunya,” kilahnya.
(MUHLIS/LUM)