
SUMENEP, koranmadura.com- Ada banyak cara untuk menjaga marwah kemerdekaan dan menghargai jasa para pahlawan. Bukan hanya dengan aneka ragam lomba dan beberapa kegiatan yang sifatnya seremonial. Namun, juga ada yang menggelarnya dengan refleksi “1000 Lilin”.
Seperti apa dilakukan oleh ratusan warga RT 01/RW VI, Perumahan Pondok Indah, Desa Kolor, Sumenep. Dengan mengusung tema ‘Refleksi Kemerdekaan Indonesiaku’, mereka menggelar refleksi hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70 dengan aksi seribu lilin.
“1000 lilin ini kami persembahkan untuk kemerdekaan Indonesiaku. Sebab hanya dengan begini kita bisa menjaga marwah kemerdekaan dan menghargai jaga para pahlawan. Karena kami sadar bahwa Indonesia bukan hanya sebuah entitas yang kosong, tetapi menyimpan darah, pengorbanan, integritas dan pantang menyerah,” ucap kata Ketua RT 01/RW VI Perumahan Pondok Indah, Ibnu Hajar, Minggu (16/08) malam.
Kata salah satu tim penulis buku Sejarah Sumenep, warga sekitar sengaja mengemasnya dengan nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “Kami sengaja menggelar acara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak lagi dengan resepsi, tetapi dengan refleksi. Kami menggelar refleksi kemerdekaan dengan menyalakan 1000 lilin,” tambahnya.
Aksi 1000 lilin tersebut, juga sebagai bentuk refleksi untuk mengingatkan jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. “Bagi kami, generasi yang lahir saat negeri ini sudah merdeka, maka menjadi sebuah kewajiban bagi kami untuk mengisi kemerdekaan dengan rasa syukur,” ujarnya.
Pantauan di lokasi, dalam refleksi kemerdekaan tersebut, 1000 lilin dinyalakan serentak oleh 265 warga setempat, sambil duduk melingka, kemudian mereka melakukan refleksi dan mengheningkan cipta. Untuk membangkitkan suasana, semua lampu pun dipadamkan.
“Kami menggunakan lilin sebagai simbol penerang kegelapan, dan bukan lampu listrik ataupun yang lainnya. Karena lilin mampu memberikan penerangan, meski dirinya sendiri leleh terbakar,” ucap Ibnu.
(SYAMSUNI)