PAMEKASAN, koranmadura.com – Menjelang hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah, kebutuhan sapi mengalami peningkatan. Hal itu karena sapi merupakan hewan kurban yang banyak dicari pembeli saat lebaran haji. Akibat tingginya permintaan, harga sapi secara perlahan merangkak naik.
Di Pasar Keppo, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, yang merupakan pasar hewan terbesar di Pamekasan, harga seekor sapi sudah ada yang mencapai Rp 42 juta dengan ukuran sapi yang sangat besar (limousin).
Menurut salah seorang pedagang sapi asal Desa Konangn Galis, H Soleh, 48, harga sapi dalam beberapa pasaran ini mengalami kenaikan. Hal itu diperkirakan karena sudah mendekati hari raya Idul Adha, yang setiap tahun terjadi kenaikan yang bersifat sementara.
Sekitar dua bulan yang lalu paling mahal harga sapi limosin mentok berkisar Rp 21 juta. Kini, dengan besaran sapi yang hampir sama, bisa mencapai Rp 26 juta. Kendati harga sapi tentu harganya beragam berdasar dari ukuran berat dan kualitas sapi.
Menurutnya, kenaikan itu berlaku untuk semua jenis sapi, baik sapi lokal (asli Madura), lomosin, maupun sapi madrasin (silang Madura-Limosin). Saat ini harga paling rendah Rp 16 juta hingga paling tinggi Rp 42 juta.
H Soleh mengakui, sapi yang didagangkan lebih banyak dikirim dari Pulau Jawa, apalagi untuk sapi jenis limosin, karena sedianya untuk sapi pedaging. Namun sapi lokal, kini banyak diburu pembeli karena standar untuk dijadikan hewan kurban.
“Mendekati hari raya kurban naiknya antara Rp 4 sampai Rp 6 juta. Kalau sebelum mendekati hari raya kurban, harga sapi Rp 20 juta, dengan sapi yang sama sekarang bisa sampai Rp 25 juta. Karena permintaan semakin banyak,” kata H. Soleh.
Sementara itu, Kepala Disperindag Pamekasan, Bambang Edi Suprapto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Slamet Riady mengatakan kenaikan harga sapi jelang lebaran kurban sesuatu yang wajar. Kemungkinan harga sapi akan terus mengalami kenaikan seiring dengan banyaknya permintaan pasar.
“Kami tidak bisa menekan lonjakan itu karena sudah ketentuan pasar yang berjalan. Apabila permintaan banyak tentu pasti harga naik. Kenaikan ini kami perkirakan akan terjadi sampai selesai lebaran,” kata Slamet Riady.
(ALI SYAHRONI/UZI/RAH)