
SAMPANG, koranmadura.com – Istri Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sampang Achmad Supriadi, yang berinisial Syn (49) diduga diselingkuhi stafnya sendiri di Rutan Kelas II B Sampang dengan inisial S. Perselingkuhan itu terungkap setelah sejumlah staf Rutan Kelas II B Sampang melaporkannya kepada Achmad Supriadi selaku suami sah Syn.
Menurut salah seorang staf Rutan Kelas II B Sampang dengan inisial SI (40), perselingkuhan antara Syn dengan S terjadi di lingkungan rumah dinas Achmad Supriadi sendiri. Awalnya, para staf Rutan Kelas II B Sampang hanya curiga pada gerak-gerik mereka berdua. Sebab, saat Supriadi sedang berada di luar kota, Syn dan B sering kepergok berdua dalam rumah dinas Kepala Rutan Kelas II B Sampang.
”Lama-kelamaan akhirnya banyak staf yang tahu itu (Syn dan S sering berada dalam rumah dinas, Red). Lalu kami laporkan ke Pak Supriadi. Dia kaget dan langsung memerintahkan Pak Subir (KPR Rutan Kelas II B Sampang, Red) untuk melakukan BAP (berita acara pemeriksaan, Red) internal terhadap S yang berstatus PNS sebagai staf Rutan,” ceritanya, Minggu (20/9).
Dia kemudian memberikan BAP hasil pemeriksaan terhadap S tersebut kepada Koran Madura. Dalam BAP yang dilakukan tim internal Rutan tersebut, S mengaku secara terus terang kalau telah berselingkuh dengan Syn, istri sah Kepala Rutan Kelas II B Sampang.
Menurut S, dalam BAP tersebut, dirinya berani menjalin hubungan terlarang dengan Syn lantaran istri bosnya itu juga tertarik kepada dirinya. S mengaku mulai berkenalan dengan Syn di rumah dinas Supriadi. Saat itu, dirinya mengantar narapidana untuk memperbaiki televisi ke sana.
”Pada waktu mengawal narapidana memperbaiki televisi di rumah dinas Ka Rutan, atas perintah Ka Rutan,” demikian jawaban S atas pertanyaan sejak kapan kenal dengan ibu Ka Rutan Kelas II B Sampang, dalam BAP.
Dari perkenalan itulah kemudian mereka berdua sering melakukan hubungan layaknya suami istri. Sebagaimana tertuang dalam BAP, S biasanya masuk ke dalam rumah dinas Kepala Rutan untuk bertemu dengan Syn pada saat sore hari sekitar pukul 15.00 Wib dan/atau pada tengah malam sekitar pukul 00.00 Wib ke atas.
Kalau pada siang bolong, S biasanya bertemu dengan Syn saat Kepala Rutan Supriadi sedang ke luar kota. Sementara kalau pada malam hari, S menyambangi Syn saat suami sahnya yang tak lain adalah bosnya, sedang tertidur pulas.
”Ya, setiap saya melakukan perselingkuhan dengan istri Ka Rutan (Syn), Ka Rutan ada di tempat (di kamar sebelah sedang tidur pulas),” jawab S ketika ditanya apakah saat S melakukan perselingkuhan di malam hari, Kepala Rutan ada di tempat yang sama.
Mengetahui terlalu ”sadis”nya cara S menyelingkuhi istri bosnya sendiri, tim penyedik yang diketuai KPR Rutan Kelas II B Sampang Abdus Subir mencoba menanyakan kemungkinan betapa “hancur”nya perasaan Kepala Rutan Kelas II B Sampang Achmad Supriadi jika mengetahui bahwa istirnya diselingkuhi anak buahnya sendiri.
Hanya saja, S mengaku tidak perduli dengan perasaan suami selingkuhannya yang juga masih bosnya itu. ”Tidak terbersit terhadap perasaan Ka Rutan (masa bodoh),” jawabnya enteng. S tampaknya benar-benar mempunyai hati besi. Sungguh memalukan.
Lucunya, dalam BAP tersebut S mengaku telah menikah siri dengan Syn karena Syn sendiri, menurut S dalam BAP-nya, mengaku telah bercerai secara agama dengan Kepala Rutan Kelas II B Sampang Achmad Supriadi.
Untuk diketahui, BAP itu dibuat dan ditandatangani oeh tim penyidik dan S sendiri pada 10 Oktober 2014. Namun, ketika dikonfirmasi oleh Koran Madura, Minggu (20/9), Syn tidak terima jika dikatakan mantan istri Kepala Rutan Sampang.
Menurut Syn, dirinya hingga saat ini masih dalam proses perceraian dengan Kepala Rutan Sampang. ”Belum. (Saya) Belum mantan (istri Kepala Ka Rutan Sampang). Saya masih berstatus istri karena surat cerainya belum turun,” ujarnya di ujung telepon.
Selain itu, Syn juga membantah telah berselingkuh dengan S. Menurutnya, isu perselingkuhaannya dengan S itu hanyalah fitnah belaka. Syn mengaku tidak mempunyai hubungan apa pun dengan S, kecuali hubungan kerja.
Di mana Syn waktu itu sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan Istri Rutan Kelas II B Sampang dan S sebagai bendahara Rutan Kelas II B Sampang. ”Itu bohong (perselingkuhan dirinya dengan staf Rutan S, Red). Semua tuduhan itu tidak benar. Saya tidak punya hubungan apapun dengan dia (S),” tuturnya.
Hanya saja, Syn tidak menampik jika dirinya sering bertemu dengan S. Tetapi, menurut Syn, dirinya bertemu dengan S untuk urusan kerja, di mana ada surat-surat yang diantarkan S karena harus ditandatangani dirinya sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan Istri Rutan Kelas II B Sampang.
Dia juga mengaku jika penyebab perceraiannya dengan suaminya Achmad Supriadi yang saat ini sedang menjabat Kepala Rutan Sampang, karena sudah tidak ada kecocokan dalam berumah tangga. ”Iya betul kami akan bercerai. Tapi bukan karena selingkuh. Melainkan memang sudah lama tidak ada keharmonisan. Itu penyebabnya,” sanggahnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas II B Sampang Achmad Supriadi membenarkan kejadian perselingkuhan istrinya sendiri Syn dengan stafnya di Rutan Sampang S. Menurutnya, kejadian tersebut bermula sejak akhir 2014 lalu.
Sejak saat itu, Supriadi mengaku langsung menggugat cerai Syn. Dan sejak saat itu pula, dirinya dan Syn tidak serumah lagi. ”Iya benar. Istrinya saya (Syn) memang berselingkuh dangan staf saya sendiri (S). Sudah sejak akhir tahun lalu. Sejak saat itu saya gugat cerai dan mungkin sebentar lagi keluar surat cerainya,” katanya, Minggu (20/9).
(MIFTAHUL ULUM)