
BANGKALAN, koranmadura.com – Sejumlah pedagang yang menjual dagangan mereka di sekitar akses Suramadu mengeluh. Dagangan yang mereka tawarkan belum bisa mendongkrak ekonomi pendapatan mereka. Bahkan, banyak ruko yang telah ditinggal pemiliknya lantaran selalu merugi. Mereka berharap ada peran pemerintah untuk memasarkan produk dagangan mereka, sehingga wisatawan yang datang berkunjung semakin meningkat. Minat pengunjung setiap hari semakin sepi.
Ketua Paguyuban Gerbang Madura, Moh Faruk menilai, PKL Suramadu belum mampu menjual dagangannya dengan maksimal. Banyak kendala yang dihadapi mereka. Di samping produk penjualan yang sama rata antara satu dengan lainnya, minimnya fasilitas umum menjadi kendala bagi penjual. Di tambah dengan minimnya wisatawan yang datang membeli dagangan mereka.
“Tiap hari semakin sepi. Ada di antara pedagang yang memilih menutup dagangan mereka, meski masih banyak yang menekuni jualan mereka. Dengan harapan mendapatkan untung dengan adanya Jembatan Suramadu,” ucapnya, Minggu (31/8).
Menurutnya, para pedagang butuh perhatian pemerintah daerah dalam mempromosikan wisata yang ada di Bangkalan. Dengan banyaknya jumlah wisatawan akan mempengaruhi jumlah penjualan dari dagangan yang mereka tawarkan. Selain itu, fasilitas umum di kawasan pedagang harus disediakan oleh pemda, guna menarik minat wisatawan.
“Pembeli di deretan ruko-ruko sini paling banyak dari wisatawan. Kami hanya mengandalkan datangnya pengunjung luar daerah, kalau dari dalam Bangkalan sendiri hampir tidak ada. Fasilitas umum hampir tidak ditemui di tempat ini,” ungkapnya.
Tak hanya itu, minimnya jumlah pintu separator yang ada di area Suramadu berpengaruh terhadap pedagang. Sebab hal itu membuat wisatawan enggan untuk mampir di tempat penjualan. Jika pun ada hanya pedagang yang dekat dengan separator yang diuntungkan, sehingga keberadaan pintu separator bisa ditambah oleh BPWS.
”Hasil penjualan belum bisa menghasilkan pendapatan yang maksimal. Hal itu menjadi permasalahan para PKL yang berjualan di area Suramadu. Permasalahan itu harus bisa difasilitasi oleh pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Selain itu, Rosyid penjual sekitar akses Suramadu membenarkan terkait minimnya pembeli yang mampir untuk membeli barang dagangan. Sebab minimnya fasilitas umum yang disediakan pemerintah. Itu berpengaruh terhadap minat wisatawan yang akan berkunjung untuk membeli jualan mereka.
“Pertimbangan pedagang, dari pada nganggur mending jualan. Namun, secara keseluruhan belum bisa mendongkrak pendapatan mereka. Tak jarang banyak pedagang yang mengeluh,” paparnya.
(MOH RIDWAN/RAH)