
SUMENEP, koranmadura.com – Pembantaian sadis terjadi di Kampung Pelar, Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep, Kamis (22/10) sekitar pukul 03.00 dini hari, karena diduga faktor cinta. Tiga orang meninggal dunia, sementara satu orang sedang mendapatkan perawatan intensif di RSD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Benni Sukirno, warga Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan, yang berdomisili di Surabaya, membunuh mantan istrinya, Saradhina Rahman (31); kedua mertuanya, Abdul Rahman alias Mang Tarsan (60) dan Suhairiyah alias Embeng (55); dan melukai ponakannya, Hengki Tornando (18).
Ponakan korban, Ahmad Fauzi mengungkapkan, Abdul Rahman dan Suhairiyah meninggal di tempat kejadian perkara. Saradhina Rahman meninggal setelah sempat mendapatkan perawatan medis di RSD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Sedangkan Hengki Tornando sedang mendapatkan perawatan medis di RSD karena menderita luka parah di dada kirinya akibat sabetan senjata tajam.
”Kalau peristiwanya saya tidak tahu. Tapi informasi yang saya dengar, sejak dulu tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga,” terang pria yang saat ini tinggal di Kelurahan Kolor, Kecamatan Kota Sumenep itu.
Motif aksi brutal tersebut karena upaya Benni Sukirno untuk rujuk ke mantan istrinya ditolak. Menurutnya, Saradhina Rahman tidak mau hidup bersama mantan suaminya lagi, lantaran Benni Sukirno sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Bahkan, kasus KDRT yang dialami korban, sudah dilaporkan ke Unit PPA Polres Sumenep, dan dalam proses pemeriksaan.
Sementara pelaku yang masih mencintai mantan istrinya, berupaya membujuknya agar bisa hidup dalam satu keluarga lagi. Tapi upaya pelaku sia-sia, Saradhina Rahman tetap memilih untuk berpisah. ”Ini sudah lama pisah. Karena informasinya suami korban ini bekerja di Surabaya menjadi Satpam,” paparnya.
Terkait pembantaian tersebut, keluarga korban pasrah kepada aparat penegak hukum. Hanya saja, Ahmad Fauzi berharap persolan yang dialami keluarganya itu ditangani secara profesional. ”Kalau soal ini, kami pasrahkan saja ke pihak yang berwajib. Karena dia yang berkompeten,” harapnya.
Sementara Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana melalui Kasubag Humas Pores Sumenep Hasanuddin berjanji akan profesioanl memproses kasus tersebut. ”Kami tidak akan tebang pilih, pasti kami akan profesional,” terangnya.
Pantauan Koran Madura, Kapolres AKBP Rendra Radita Dewayana beserta sejumlah personel Polres dan juga Polsek Kota turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Itu dilakukan untuk melakukan olah TKP.
Aparat kepolisian sudah memasang garis polisi (police line) di lokasi pembunuhan berantai itu. ”Saat ini kami terus akan melakukan penyelidikan soal pembunuhan itu,” ungkapnya.
Tiga korban pembantaian itu, dikebumikan kemarin sekitar pukul 16.00 di salah satu pemakaman umum. Saradhina Rahman meninggalkan tiga orang anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar. ”Anaknya saat ini masih kelas I, II, dan III SD,” terang Ahmad Fausi.
(JUNAIDI/MK)