PAMEKASAN, koranmadura.com – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Apik mengatakan pembangunan lanjutan wisata Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan, dipastikan akan molor karena waktu yang tersedia diyakini tidak akan cukup untuk menyelesaikan urusan administrasi.
Kata Apik, molornya pembangunan Talang Siring tersebut tidak lepas dari kinerja Dinas Pemuda Olahraga dan Budaya (Disporabud) yang dinilai lamban mengurus administrasi proses lelang. Padahal pembangunan itu sudah direncanakan sejak awal tahun 2015. Hingga detik ini belum ada satu pun pembangunan lanjutan wisata Talang Siring yang didirikan.
“Kami berkeyakinan kelanjutan pembangunan wisata Talang Siring tahun ini molor karena waktu yang tersedia tinggal dua bulan dan itu tidak cukup,” kata Apik, Selasa (27/10).
Menurut politisi Partai Nasdem itu, anggaran dana yang sudah dipersiapkan Pemkab untuk menggarap pembangunan lanjutan wisata itu mencapai Rp 1 miliar. Dengan besaran dana itu, proyek pembagunan harus melalui prosedur lelang.
“Pemerintah begitu antusias akan menyelesaikan kelanjutan pembangunan wisata Talang Siring tahun ini. Tetapi kenyataannya jelang tutup tahun belum juga ada kejelasan.
Komisi IV selaku mitra kerja Disporabud sangat menyayangkan pembangunan wisata tersebut molor, karena wacana yang berkembang di kalangan Pemkab akan diselesaikan tahun ini. Tapi kenyetaan kinerja dinas terkait cukup buruk dalam mengurus percepatan pembangunan wisata yang ada di Pamekasan.
“Molornya kelanjutan pembangunan wisata ini tidak lepas dari lemahnya kinerja instansi terkait. Harusnya mereka tidak hanya berwacana, akan tetapi dibuktikan melalui kerja keras. Sehingga pembangunan itu bisa terlaksana sesuai dengan rencana,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disporabud Pamekasan, Muhammad mengakui pelaksanaan pembangunan lanjutan wisata Talang Siring tersebut molor karena masih menunggu masterplan yang saat ini berlangsung digarap Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Kami tidak bisa memproses lelang sebelum masterplan selesai, makanya kami menunggu masterplan dulu untuk melangkah pada proses selanjutnya,” tuturnya.
Dia memastikan masterplan yang saat ini berlangsung digarap akan selesai akhir bulan ini, sehingga rencana pembangunan wisata Talang Siring bisa dilanjutkan ke proses pelelangan.
“Kami masih belum menggunakan dana sebesar Rp1 miliar ini. Kemungkinan besar perencanaan pembangunan dan pelelangan tahun 2015 ini, kemudian untuk pekerjaan fisiknya bisa dilakukan tahun 2016,” ujarnya.
Anggaran sebesar Rp1 miliar tidak hanya dipergunakan untuk dana pembangunan fisik wisata Talang Siring. Anggaran itu juga akan dipergunakan untuk administrasi perencanaan.
“Untuk bentuk bangunan secara keseluruhan ada di masterplan. Termasuk tahapan-tahapan pembangunan yang akan dikerjakan. Jadi anggaran Rp1 miliar ini bisa dirinci ketika sudah melihat masterplan,” ulasnya.
(RIDWAN/RAH)