PAMEKASAN, koranmadura.com – Keberhasilan Persepam Madura Utama (P-MU) menjadi tim terbaik ketiga diajang turnamen Piala Kemerdekaan 2015, tidak lepas dari peran dua pemain sayap yang dinilai berkarekter serta mempunyai skill individu yang mempuni untuk menerobos pertahanan lawan dari sisi kanan dan kiri.
Rossi Noprihanis dengan Faris Adhitama menjadi pilihan utama pelatih tim berjuluk Sape Ngamok. Jaya Hartono untuk mengisi posisi sayap di setiap kali pertandingan di turnamen Piala Kemerdekaan 2015, karena dua pemain tersebut menjadi kunci kemenagan Persepam MU saat skuatnya mengalami kesulitan untuk merobek gawang lawan.
Jaya Hartono menyebut dua pemain itu penuh dengan skill dan berkarekter, bahkan Rossi dan Faris Adhitama termasuk pamain yang menyempurnakan kekuatan Persepam MU sekalipun belum mampu membawa timnya kelaur sebagai juara Piala Kemerdekaan. Namun, skill mereka tidak perlu diragukan lagi di lapangan hijau.
Pelatih asal Kediri itu menyebut dua pemain tersebut berkarekter karena mempunyai tendangan krossing yang bervareasi, sehingga mampu merepotkan barisan pertahanan lawan. Buktinya saat Persepam MU melawan Persekap Pasuruan di babak penyisihan grup D yang digelar Stadion Wilis Madiun dan saat melawan Kalteng Putra pada babak perempat final yang berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan (SGB). Pada dua pertandingan tersebut pasukanya sukses memenangkan pertandingan sekalipun nyeris kewalahan mengawal kecapatan pamain lawan.
“Pada dua pertandingan tersebut, kami memang mengandalkan Rossi dan Faris, sementara dua striker di intruksikan menunggu bola saat kedua sayap menerobos pertahan lawan,” kata Jaya Hartono pada Koran Madura, Selasa (27/10).
Mantan pelatih Persik Kediri itu juga menyebutkan FX Yanuar dan kawan-kawan mulai sempurna mengasah skillnya. Namun mereka masih perlu meningkatkan skillnya supaya menjadi pemain profesional dan diperhitungkan oleh tim lain.
Kata Jaya, Persepam MU sudah mempunyai pemain yang berkualitas dan berkarekter sehingga kekuatan tim kebanggan masyarakat Madura bisa dikatakan lengkap sekalipun masih perlu dievaluasi lagi.
Empat pemain bertahan yang dipercayakan kepada Rasmoyo, Waluyo, FX Yanuar (C) dan Deny Rumba mempunyai fisik yang kuat untuk duel dengan pemain lawan saat mengancam mistar gawangnya. Bahkan mereka mempu mengawal dan merebut bola dari lawan saat duel, sehingga Jaya Hartono percaya penuh kepada mereka untuk menutup mistar gawang yang dipercayakan kepada Sandy Firmansah.
Kekuatan Pesepam MU semakin langkap setelah posisi lini tengah dipercayakan kepada Rossi Noprihanis, Luky Wahyu, Khairul Mashuda dan Faris Adhitama, 75 persen duel mereka cukup sempurna mengawal ball position dan menyoplai bola kepada dua strikernya.
Namun prestasi yang diraih Persepam Madura hingga didaulat menjadi tim terbaik ketiga juga tidak lepas dengan dua strikernya, yakni Sirvi Arvani dan Qischil Gandrum Mini yang cerdik mencobloskan sikulit bundar ke mulut gawang lawan.
“Semuan pemain memang berperan bagus hingga mampu membawa Persepam MU menjadi tim terbaik katiga, meski kami gagal keluar sebagai juara Piala Kemerdekaan. Kami tetap bangga kepada mereka, karena sudah berusaha keras untuk memberikan yang terbaik kepada tim,” tutupnya.
(RIDWAN)