PAMEKASAN, koranmadura.com – Kekalahan Persepam Madura Utama (P-MU), di partai semifinal Piala Kemerdekaan 2015 patut dijadikan bahan evaluasi oleh Manajemen sebelum memulai kompetisi resmi yang direncanakan bergulir pertengahan tahun 2016 mendatang.
Partai semifinal yang digelar di Stadion Gelora Bungkarno (SGBT) Surabaya itu menjadi luka yang menyakitkan bagi Persepam MU karena harus menelan kekelahan 2-3 atas PSMS Medan, sehingga mimpi mendapatkan gelar juara Piala Kemerdekaan terkubur setelah FX Yanuar dan kawan-kawan gagal melanjutkan debutnya.
Atas kekelahan itu juga. Manajemen wajib hukumnya untuk berbenah diri, mengevaluasi dan tidak kalah pentingnya lagi harus banyak melakukan pekerjaan sebelum memulai musim tahun depan supaya kekelahan di partai krusial tidak kembali terjadi. Itu dilakukan agar kekuatan dan kelemahan tim berjuluk Sape Ngamok diketahui secara pasti.
Meski sekuat Persepam MU bertabur pujian dari sang pelatih karena tampil sangat mengesankan selama 8 pertandingan dipenyisihan Grup D yang digelar di Stadion Wilis Madiun dan di partai perempat final yang digeler di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), para pemain masih membutuhkan penyegaran fisik serta pembinaan yang cukup untuk dijadikan bekal turnaman atau kompetisi yang akan digelar nanti.
Sebelum menelan kekelahan di partai semifinal. Tim racikan Jaya Hartono memeng sulit dikalahkan oleh tim lawan, bahkan untuk menaklakukkan Persepam MU tim lawan harus mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya, karena tim kebanggan masyarakat madura ini selalu tampil dengan semangat yang besar. Namun kekuatan itu belum mampu mendapatkan geler juara sehingga perlu berbenah diri.
Cuach Jaya sapaan akrabnya memang mengakaui FX Yanuar dan kawan-kawan mulai sempurna mengasah skillnya. Namun mereka masih perlu meningkatkan skillnya supaya menjadi pemain profesional dan diperhitungkan oleh tim lain. Skuat Persepam MU sudah mempunyai pemain yang berkualitas dan berkarekter sehingga kekuatan tim bisa dikatakan lengkap sekalipun masih perlu dievaluasi lagi.
Terbukti sepanjang turnamen piala kemerdekaan, Empat pemain bertahan yang dipercayakan kepada Rasmoyo, Waluyo, FX Yanuar (C) dan Deny Rumba, mereka mampu mengawal dan merebut bola dari lawan saat duel, sehingga Jaya Hartono percaya penuh kepada mereka untuk menutup mistar gawang yang dipercayakan kepada Sandy Firmansah.
Kekuatan Pesepam MU semakin langkap setelah posisi lini tengah dipercayakan kepada Rossi Noprihanis, Luky Wahyu, Khairul Mashuda dan Faris Adhitama, 75 persen duel mereka cukup sempurna mengawal ball position dan menyoplai bola kepada dua strikernya, yakni Sirvi Arvani dan Qischil Gandrum Mini.
Manajar Persepam MU Said Abdullah melalui Asisten Nadi Mulyadi mengakau timnya masih banyak kekurangan yang perlu ditutupi sebelum memulai musim depan.
“Pasca kekelahan disemifinal kami langsung berbenah diri dan mengevaluasi faktor kekelahan tersebut,” singkat Nadi Mulyadi pada Koran Madura, Kamis (29/10).
(RIDWAN)