PROBOLINGGO, koranmadura.com – Pemkab Probolinggo sudah mulai melakukan pemetaan dan penyusunan untuk daerah yang dinilai kumuh. Untuk daerah yang dinilai masih jauh dari kerapian nampaknya perlu dilakukan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Salah satu daerah yang sudah ditetapkan sebagai kawasan kumuh seperti Pulau Gili Ketapang.
“Sampah masih banyak dijumpai di beberapa sudut Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, karena tempat penampungan akhir belum ada,” ujar Kepala Desa Gili Kepatang Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Suparyono, kepada wartawan, Kamis (5/11).
Menurutnya, tidak heran jika disepanjang bibir pantai pulau Gili Ketapang yang berpenghuni sekitar sepuluh ribu jiwa ini penuh dengan tumpukan sampah. Selama ini sampah plastik yang paling dominan masih tidak dikelola secara maksimal.
“Untuk sampah jenis daun dan kertas, biasanya banyak yang dimakan hewan peliharaan berupa kambing dan domba karena rumput tidak ada. Jadi tidak ada masalah untuk selain sampah plastik,”tandas Suparyono.
Melihat kondisi tersebut, kata Suparyono, masyarakat berharap agar pemerintah Kabupaten Probolinggo bisa melakukan upaya pengelolaan sampah secara maksimal di pulau Gili Ketapang. Salah satunya dengan melakukan pembangunan TPS. Sehingga sampah tak mudah dibuang sembarangan oleh warga.“Kami berharap pembangunan TPS bisa segera direalisasi,” pintanya.,
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina, mengatakan, untuk saat ini kawasan kumuh sudah mulai di petakan. Pihaknya menargetkan daerah yang masih terkesan kotor bisa terbebas dari sampah tahun 2019 mendatang.
“Kami sudah menyiapkan konsep untuk segera menuntaskan kawasan kumuh.Yang jelas untuk pengelolaan sampah dan irigasi akan menjadi prioritas pembangunan dalam hal penuntasan kawasan tersebut,” paparnya.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)