PAMEKASAN, koranmadura.com – Dewan Perwakilan Daerah Pamekasan (DPRD) Pamekasan berharap Bupati Pamekasan selalu melakukan evaluasi tehadap kinerja para Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Evaluasi itu dibutuhkan karena dalam dua tahun terakhir, serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sangat rendah.
Masukan itu disampaikan Anggota Fraksi Nasional Demokrat Apik. Menurutnya, penyerapan APBD selalu berjalan lambat. Akibatnya di akhir tahun anggaran banyak kegiatan yang tidak terlaksana, sehingga serapan menjadi rendah.
Untuk itu, sarannya, perlu Bupati Pamekasan mengevaluasi para pimpinan SKPD per tiga bulan. Dalam evaluasi itu, membahas tentang perkembangan kinerja dan pencapaian program kegiatan anggaran tahunan.
Sebagai pucuk pimpinan, Bupati Pamekasan bisa menerapkan pola penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) kepada pimpinan SKPD. Agar masing-masing SKPD terdorong untuk bekerja lebih baik.
“Apabila hasil evaluasi menunjukkan ada pimpinan SKPD yang tidak visioner dan inovatif, maka perlu adanya pergantian pimpinan SKPD tersebut. Tapi sebaliknya, kepala SKPD yang rapornya bagus perlu diberikan penghargaan, sebagai pendorong bagi SKPD lain, untuk berlomba-lomba meningkatkan kinerjanya,” kata Apik.
Dijelaskan Ketua Komisi IV ini, pada 2014 lalu, penyerapan APBD hingga tahun anggaran selesai hanya mampu mencapai angka 70 persen. Kala itu, hasil penelusuran DPRD Pamekasan, anggaran yang tidak terserap itu mencapai Rp 300 miliar. Akibat adanya sejumlah kegiatan yang terpaksa dibatalkan dan dijadwal ulang pada tahun 2015.
Begitu pula di tahun 2015 ini, penyerapan APBD cenderung terjadi seperti 2014 lalu. Buktinya, hingga 9 September lalu, serapannya baru mencapai 49,10 persen. Apalagi sudah ada beberapa kegiatan yang sudah dipastikan akan dijadwal ulang di tahun 2016 mendatang.
Apik mencontohkan, kegiatan yang akan dijadwal ulang itu terdiri pengadaan lampu stadion senilai Rp 5 miliar, proyek normalisasi sungai sebesar Rp 6 miliar, pembangunan terminal kargo, dari anggaran Rp 5 miliar untuk 3 paket, hanya terlaksana 1 paket sebesar Rp1,6 miliar.
“Masih ada beberapa proyek lainnya yang tidak bisa saya sebut satu per satu, yang harus jadwal ulang pada tahun depan,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Pamekasan Achmad Syafii justru mengatakan, sejauh ini pihaknya selalu mengevaluasi kinerja SKPD. Bahkan dilakukan setiap bulan, termasuk evaluasi terhadap realisasi anggaran tahun berjalan.
“Rapat evaluasi itu sudah menjadi agenda rutin bulanan. Dalam rapat itu, semunya SKPD menyampaikan laporan kinerjanya, terkait soal kegiatan anggaran tahun berjalan. Termasuk juga bahas kendala-kendala yang dihadapi,” kata Bupati Syafii.
(ALI SYAHRONI/RAH)